Pemerintah mengusulkan penambahan anggaran tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di 60 kementerian dan lembaga. Proses pendaftaran secara online untuk mengikuti seleksi CPNS secara serentak sudah berjalan. Rangkaian seleksi yang nantinya juga dilaksanakan dengan sistem komputerisasi, membuka kran bagi siapa saja yang memenuhi syarat untuk ikut kompetisi.
Kita berharap, perekrutan CPNS dengan sistem online dan komputerisasi ini, teknologi dan tata caranya benar-benar dikuasai secara baik oleh penyelenggaranya. Apalagi mengingat semua informasi dan perkembangan terkait perekrutan ini diikuti dan menjadi perhatian publik. Banyaknya jumlah pelamar semestinya sudah diantisipasi sehingga tidak terjadi kejadian macetnya server. Mungkin anggaran ini sebagai antisipasi beragam permasalahan yang muncul kelak.
Masalah server dan ujian online perlu mendapat perhatian serius, karena sistem perekrutan CPNS ini menjanjikan sebuah hal yang baik yakni tranparansi. Kita justru khawatir adanya gangguan yang menyebabkan macetnya sistem tersebut membuat pihak-pihak yang selama ini diuntungkan oleh pola rekrutmen CPNS yang tidak transparan, memiliki senjata untuk menyerang sistem itu. Artinya, sistem pendaftaran dan seleksi secara online tetap harus kita dukung.
Untuk itu kita terus mengingatkan panitia seleksi agar tidak main-main dengan kendala teknis yang justru bisa merusak kewibawaan sistem itu. Secara umum, kita menginginkan aparatur yang lebih profesional. Pintu pertama untuk mewujudkan itu adalah melalui sistem rekrutmen yang andal, di mana peserta yang lulus secara akademik dapat dipertanggungjawabkan. Harapan kita, sistem ini dapat memilih kandidat CPNS yang memiliki kompetensi.
Karenanya, semua ikhtiar untuk membuat rekrutmen CPNS lebih transparan, harus kita apresiasi. Sebab, profesionalisme aparatur negara memang dituntut mengingat mereka juga dibayar dengan pajak rakyat, sehingga sangat wajar masyarakat berharap kinerjanya terus membaik. Lagi pula, tanpa aparatur yang kredibel dan profesional, kita sulit bersaing dengan negara lain. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
