in

Penyelenggaraan Ibadah Haji Masih Semrawut

Jakarta, BP
Wakil Ketua Komisi VIII Sodik Mujahid menyatakan, penyelenggaraan ibadah haji selama ini masih semrawut dan  bargaining posisi  pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Saudi Arabia sangat lemah. Sehingga  DPR RI mengusulkan dibentuk Badan Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) non pemerintah di bawah tanggungjawab Presiden RI.
Sebagai negara dengan jumlah jamaah haji  terbesar di dunia, kata Sodik,  posisi tawar Indonesia cukup lemah.  Itu  sebab, perlunya pembentukan BPIH yang dikelola swasta, namun bertanggungjawap langsung kepada presiden,” ujar Sodik di ruangan wartawan DPR Jakarta, Selasa (14/2).
Menurut  Sodik , Saudi Arabia dan Indonesia imemiliki kultur keagamaan yang sama,  sehingga  lebih mudah melakukan lobi  atau diplomasi untuk meningkatkan kuota haji. Dan  sudah selayaknya jumlah jamaah haji cukup  besar menjadi kekuatan besar agar penyelenggaraan haji makin baik. “ Turki dan Iran memiliki cara tersendiri sehingga memiliki posisi tawar tinggi dengan Arab Saudi.  Indonesia perlu mencontoh  Iran dan Turki,” ujarnya.
Sodik menyayangkan dugaan oknum pejabat Indonesia i selalu mendahulukan  komisi untuk melakukan lobi. Dan Itulah kemungkinan penyelenggaraan ibadah haji kurang baik. “ Soal oknum pejabat minta komisi  harus dikonfirmasi kebenarannya,” jelasnya
Anggota Komisi VIII  Deding Ishak berharap  pemerintah bisa mengotimalkan kuota haji negara-negara tetangga, yang tidak digunakan.   D isamping adanya pembatasan ibadah haji bagi mereka yang sudah menunaikan ibadah haji, diberi tenggang waktu   10 tahun  bisa berhaji lagi..
Deding juga menyarankan  upaya perbaikan penyelenggaraharus terus ditingkatkan, misalkan soal pemondokan, konsumsi, catering, transportasi dan sebagainya. “Kini sudah baik. Tapi, tetap harus meningkatakan pelayanan haji tersebut demi kenyamanan, kekhusyu’an jamaah haji dalam beribadah,” paparnya. #duk

What do you think?

Written by virgo

Terima HPS Dulu, Baru Lelang

Bos Samsung Ditahan