Pangkua, Nagari Pakanrabaa, Kamis (9/3).(IST)
Sempat dibongkar ulang karena dinilai kontruksi tidak sesuai dengan spesifikasi teknis di Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), kini cor beton lantai jembatan Sungai Pangkua, Nagari Pakanrabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh sudah tuntas dibangun kembali.
“Pembongkaran ulang dinilai tim teknis tidak sesuai spek, hal ini setelah dilakukan uji mortal terhadap lantai jembatan yang dibangun di 2022. Kemudian harus dilaksanakan perbaikan kembali, alhamdulillah sudah tuntas terlaksana sesuai spesifikasi teknis pengerjaan,” kata Camat Koto Parik Gadang Diateh, Soni Patrisia, Kamis (9/3).
Kondisi lantai beton jembatan tersebut rusak usai dibangun. Sehingga pihak Konsultan pengawas dan pihak BPBD Solok Selatan meminta pihak kontraktor untuk melakukan pembongkaran ulang.
Pembongkaran ulang harus dilaksanakan walaupun saat itu pihak kontraktor pelaksana sempat menolaknya. Namun demi menjaga ketahanan jembatan, tekontruksi lantai harus dilaksanakan dengan perbaikan seuai spek.
Dinilai dari hasil pengujian mortal, diduga penggunaan semen saat pelaksanaan cor beton lantai masih kurang. Hingga hasilnya usai dikerjakan juga kurang kualitasnya. “Sekarang hasil cor beton rekonstruksi lantai jembatan Sungai Pangkua dinilai sudah bagus dan ketahanannya dapat dipertanggungjawabkan,” terangnya.
Jembatan tersebut dibangun dengan nilai anggaran Rp11.818.604.000 melalui dana rehab rekon BPBD Solok Selatan pasca putus terseret arus banjir bandang beberapa tahun lalu. Sehingga dilakukan perbaikan kembali dan sudah di-Providing Hand Over (PHO) minggu lalu, sekarang dalam masa perawatan untuk lantai jembatan.
“Selama 21 hari kedepan, jembatan ini baru bisa dilewati secara optimal oleh kendaraan roda empat dan roda enam,” jelasnya. Soni menyebut bila pembangunan dikerjakan tidak sesuai dengan spek dan RAB, maka kualitasnya akan jelek dan berdampak pada hasil pekerjaan.
“Ketika dilakukan pembongkaran hingga perbaikan kembali lantai cor jembatan Sungai Pangkua ini, saya pun selalu mengunjunginya. Dan kita harus mengetahui kondisi di wilayah kecamatan yang kita pimpin,” tuturnya. (tno)
