in

PM Israel Akan Diperiksa Terkait Dugaan Suap dan Penipuan

Jaksa Agung Israel telah memerintahkan polisi untuk membuka penyelidikan kriminal yang diduga melibatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam dua kasus berbeda, yakni suap dan penipuan. Juru bicara Kementerian Kehakiman Israel mengatakan rencana ini masih dalam proses, dan pihaknya belum bisa mengonfirmasi rencana penyelidikan yang melibatkan orang nomor satu di negara itu.

“Jaksa umum, polisi, dan tim penyelidik bekerja sama [terkait penyelidikan ini]. Kepastian resmi terkait penyelidikan akan diumumkan secara publik pada waktunya,” ucap juru bicara Kementerian Kehakiman Israel melalui sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Rabu (28/12).

Dikutip dari Times of Israel, Jaksa Agung Avichai Mandelblit dikabarkan menyetujui penyelidikan penuh atas dua kasus kriminal yang melibatkan Netanyahu ini. Mandelblit dikabarkan telah menginstruksikan jaksa penuntut umum untuk memeriksa kebenaran bahwa Netanyahu telah menerima uang sebesar 1 juta euro dari terdakwa penipuan asal Perancis, Arnaud Mimran pada 2009. 

Selain itu, penyelidikan ini juga dilakukan terkait peran Netanyahu dalam kesepakatan pembelian kapal selam dari sebuah perusahaan Jerman oleh Kementerian Pertahanan. Netanyahu dituding dipengaruhi penasihat pribadinya David Simron yang memiliki ikatan bisnis dengan pabrik pembuat kapal selam, ThyssenKrupp. Ketika itu, meski pembelian kapal selam ditentang sebagian besar pejabat kemhan, termasuk mantan Menhan Moshe Ya’alon, Netanyahu tetap menyetujui pembelian alutsista tersebut.

Netanyahu akan diselidiki dan diperiksa polisi dalam beberapa hari ke depan. Dilaporkan Times of Israel, Kementerian Kehakiman enggan berkomentar mengenai pemeriksaan Netanyahu ini. Reuters juga menyebut hingga kini belum ada respons dari kantor Netanyahu terkait laporan itu. Sementara, polisi dilaporkan telah menerima dokumen terbaru sebagai bagian dari penyelidikan rahasia, yang telah berlangsung sejak sembilan bulan lalu.

Juni lalu Komisaris Polisi Roni Alsheich memberi lampu hijau terkait “penyelidikan “diam-diam” oleh unit kepolisian antikorupsi Lahav-433 ini. Alsheich memberi sinyal bahwa kepolisian boleh membuka penyelidikan awal ini dengan syarat segala rincian investigasi tidak bocor ke media. Sementara itu, Anggota Persatuan Zionis Erel Margalit dan Eldad Yaniv mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi pada awal bulan ini menuntut jaksa agung segera membuka penyelidikan ini dengan menyebut “bukti berlimpah” telah didapat.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Marak Pekerja Ilegal Asing, Wapres Minta Kebijakan Bebas Visa Dievaluasi

Kemdikbud Buka Peluang Jadi Kepala Sekolah di Singapura, Riyadh, dan Moskow