Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diinterogasi selama tiga jam di rumah dinasnya di Yerusalem pada Senin (2/1) atas dugaan penerimaan suap dari pebisnis. “Penyelidik menanyai PM Benjamin Netanyahu di bawah peringatan atas dugaan menerima keuntungan,” demikian kutipan pernyataan resmi kepolisian sebagaimana dikutip Reuters.
Istilah “di bawah peringatan” merujuk pada menanyai seseorang yang diduga terkait dengan satu tindak kejahatan, dengan peringatan bahwa apa pun dikatakan dapat digunakan di pengadilan. Kepolisian menolak menjabarkan lebih lanjut mengenai hasil interogasi Netanyahu ini. Namun, mereka memastikan bahwa proses interogasi ini merupakan perintah dari Jaksa Agung, Avichai Mandelbilt.
Sebelumnya, Mandelbilt mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi bukti yang cukup untuk membuka penyelidikan kriminal. Namun melalui pernyataan panjangnya, ia tidak merinci kasus yang sudah diselidiki sejak tiga bulan lalu ini. “Kami tidak dapat memberikan rincian penyelidikan, tapi kami akan mempertimbangkan merilis informasi lebih sesuai dengan perkembangan,” tutur Mandelbilt.
Sejumlah media lokal, termasuk Haaretz, melaporkan bahwa suap bernilai “ratusan ribu shekel” terkait dengan pemberian kepada Netanyahu oleh pebisnis lokal dan asing. Times of Israel memberitakan, Mandelbilt juga memerintahkan kepolisian untuk memeriksa dugaan Netanyahu menerima uang sebesar 1 juta euro atau setara Rp14,1 miliar dari terdakwa penipuan asal Perancis, Arnaud Mimran, pada 2009.
Sementara itu, Channel 2 melaporkan bahwa penyelidikan ini merupakan salah satu dari dua kasus yang kini sedang diselidiki dan menyeret Netanyahu. Kasus kedua itu dilaporkan terkait peran Netanyahu dalam kesepakatan pembelian kapal selam dari sebuah perusahaan Jerman oleh Kementerian Pertahanan. Netanyahu dituding dipengaruhi penasihat pribadinya, David Simron, yang memiliki ikatan bisnis dengan pabrik pembuat kapal selam, ThyssenKrupp.
Meskipun pembelian kapal selam itu ditentang sebagian besar pejabat kemhan, termasuk mantan Menhan Moshe Ya’alon, Netanyahu tetap menyetujui pembelian alutsista tersebut. Diberitakan CNN, Netanyahu pernah diselidiki oleh kepolisian atas tuduhan penipuan dan suap pada akhir medio 1990-an, saat ia menjalankan periode pertama pemerintahannya. Namun, ia tak pernah didakwa.
LOGIN untuk mengomentari.