Diposkan pada: 9 Dec 2017 ; 477 Views Kategori: Berita
Dalam kunjungan kerjanya hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau dampak kerusakan yang terjadi akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tak ketinggalan, pihaknya juga memastikan korban bencana tersebut mendapatkan penanganan yang baik.
“Kita mau lihat lapangan, terutama yang terkait dengan korban serta infrastruktur dan fasilitas pendidikan yang rusak-rusak,” ujar Presiden di jembatan penyeberangan orang Dukuh Bonjing, Dusun Gelaran, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Sabtu (9/12).
Saat peninjauan, Presiden juga mencari tahu seberapa banyak anggaran yang harus dialokasikan oleh pemerintah daerah dan pusat untuk melakukan pemulihan fasilitas-fasilitas yang rusak karena bencana.
“Sebagai contoh ini adalah jembatan kecil, tapi karena darurat dan Kabupaten tidak punya dana untuk ini jadi akan dikerjakan oleh BNPB atau Kementerian PU,” tutur Presiden.
Kepala Negara juga memberikan target untuk perbaikan jembatan tersebut harus dapat diselesaikan paling lambat tiga bulan ke depan.
Adapun terkait dengan penanganan bagi para korban, Kepala Negara memastikan bahwa pelayanan dasar dan kesehatan sudah dapat diberikan secara baik. Yang paling penting, ia menginginkan kegiatan belajar-mengajar anak-anak sekolah tidak terganggu.
“Yang kehilangan tempat tinggal saya juga perintahkan kepada Kepala BNPB harus segera dikerjakan. Sekolah yang rusak juga saya perintahkan Januari sudah harus mulai dikerjakan,” ujarnya.
Untuk diketahui, banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Gunung Kidul beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah jembatan dan fasilitas publik lainnya rusak. Kerusakan tersebut mengakibatkan ratusan warga terisolasi dan harus memutar sepanjang puluhan kilometer untuk mencapai daerah lain.
Presiden pun menugaskan jajarannya untuk segera menangani hal itu. Tak terbatas pada Kabupaten Gunung Kidul saja, tapi juga daerah sekitarnya yang terkena bencana karena adanya cuaca ekstrem dan banjir bandang yang melanda.
“Tidak hanya di Gunung Kidul, di Pacitan dan Wonogiri juga. Kita bagi yang mana (anggaran) yang di daerah, provinsi, dan mana yang di pusat,” tutur Presiden sebagaimana dikutip dalam siaran Pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. (BPMI/EN)