Palembang (Antarasumsel.com) – Puluhan guru SD dan SMP di Kota Palembang melakukan eksperimen atau percobaan sains bersama Abdullah Muzi Marpaung, salah satu praktisi sains asal Jakarta.
“Pelajaran sains yang hanya menghafalkan materi dan rumus-rumus sangatlah tidak cukup, karena hanya menyentuh produk sains, bukan proses,” Kata Muzi Marpaung, dosen Swiss German University, pada pelatihan sains untuk para guru di salah satu hotel di Palembang, Kamis.
Pada pelatihan sains untuk guru-guru yang digelar PT Kalbe Farma Tbk tersebut, Muzi Marpaung memperagakan beberapa eksperimen sains yang bisa dipraktikan ulang kepada siswa sekolah.
Sementara pantauan di lapangan, para guru melakukan beberapa eksperimen seperti memecahkan balon dengan minyak kayu putih, menerbangkan flip kertas, menahan botol dengan sumbu kompor dan magnetic levitation yang membuat suasana ruangan riuh.
Menurutnya, di dalam mengajarkan sains harus ada rangakain metode aktif untuk menjelaskan bagaimana alam semesta raya bekerja, sehingga siswa diperlakukan sebagai subjek, sedangkan guru hanya sebatas fasilitator.
Ia menjelaskan, mata pelajaran sains yang sering dijuluki `mafia` (matematika, fisika dan kimia) menjadi yang paling tidak disukai siswa karena banyaknya kesalahan dalam metode pembelajaran, padahal seharusnya sains itu menyenangkan.
Pada pelatihan tersebut para guru diarahkan untuk terbiasa melibatkan siswa memecahkan masalah secara kreatif dengan pendekatan sains, untuk menjadikan anak lebih baik dalam berpikir, berkarya dan bertutur.
Ia menegaskan, dalam prinsip-prinsip dasar bereksperimen sains di sekolah yakni siswa menjadi aktor utama, mengutamakan keamanan dengan tidak menggunakan alat bahan berbahaya dan guru menjadi pendamping, fasilitator, motivator serta teladan.
Salah satu guru di SMP swasta di Palembang, Bambang, mengatakan sangat antusias mengikuti pelatihan sains tersebut dan termotivasi untuk lebih banyak berinovasi dalam percobaan- percobaan sains.
“Pelatihan seperti ini sangat penting, ditengah masih banyak guru yang menerapkan eksperimen sains model lama, adanya pelatihan ini memberi gambaran bahwa alam sekitar ternyata berpotensi untuk diinovasikan menjadi sebuah percobaan sains,” kata Bambang.
Sementara Kepala Komunikasi Eksternal PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho mengatakan pelatihan sains kali ini agar lebih banyak sekolah ikut berpartisipasi pada kompetisi sains anak-anak (Kalbe Junior Scientist Award) September mendatang di Jakarta.
Editor: M. Suparni
COPYRIGHT © ANTARA 2017