in

Putus Kontrak PTT dan THL Bukan Berarti Kiamat

USAHA SENDIRI: Arif Nur Falah, keluar dari Honorer dan jadi pengusaha warnet. F-TENGKU/TANJUNGPINANG POS

LINGGA – Rencana Bupati Lingga H Alias Wello, merasionalisasi Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Tenaga Harian Lepas(THL) mencapai 2.200 lebih, jadi pembincangan oleh warga Lingga. Rasionalisasi, seharusnya tidak menjadi momok yang menakutkan bagi PTT dan PHL. Ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan pegawai di setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD). Agar anggaran yang tersedia benar-benar dimanfaatkan kebutuhan masyarakat.

Seperti untuk meningkatkan pelayanan bidang pendidikan dan kesehatan. Hal ini disampaikan, Arif Nur Falah, mantan honorer Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga, kemarin.

”Waktu honorer tiga tahun lalu, saya tidak mendapatkan pekerjaan lagi. Istilahnya hanya makan gaji buta. Bagi saya tidak bisa menerima sesuatu yang bukan hak saya. Untuk itulah saya putuskan untuk mengundurkan diri dan memulai usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” kata Arif Nur Falah kepada Tanjungpinang Pos, Rabu (16/11).

Meski awalnya, banyak yang menyayangkan keputusannya, keluar dari pekerjaan. Namun dengan yakin, ia tetap pada pendiriannya. Tidak hanya teman-teman yang protes akan keputusanya untuk keluar, tapi saudara dan keluarganya menyayangkan keputusannya, saat itu.

”Bahkan ada yang menyebut saya bodoh karena sudah enak mendapatkan pekerjaan malah memilih keluar,” sebutnya.

Semua protes dan larangan untuk mengundurkan diri tidak menyurutkan tekadnya untuk memilih berwira swasta. Dengan kemampuan dibidang komputer dan modal yang minim, ia memulai usaha membuka warung internet. Tiga tahun usaha ini dilakoninya, mampu memberi nafkah untuk keluarga.

”Meski tidak maju, mungkin karena perekonomian yang terseok. Buktinya hingga saat ini. Saya masih bisa memberikan nafkah keluarga saya. Bahkan berat badan saya nambah tiga kilo daripada masih menjadi honorer,” katanya sedikit bergurau.

Ia berharap, rencana rasionalisasi yang akan dilakukan Pemkab Lingga tidak membuat warga Lingga putus asa. Masih banyak peluang usaha lain di Lingga dibanding menjadi THL atau PTT. Tidak berniat menyindir siapapun. ia menilai bagi THL dan PTT hanya mengharapkan gaji dengan tidak memiliki pekerjaan. Terutama pekerjaan yang dibutuhkan hanya akan merusak program pemerintah untuk meningktakan kesejahteraan masyarakat.

”Rasionalisasi bukan kiamat yang harus ditakuti. Rasinalisasi adalah kesempatan bagi orang yang memiliki kemampuan untuk mengabdi dipemerintaha. Kalau difikir lagi, berapa gaji yang didapatkan dengan menjadi PTT dan THL. Kalau saya lebih memilih menjadi wiraswasta walau hanya mendapatkan penghasilan pas-pasan, namun hati kita puas,”imbuhnya. (tir)

What do you think?

Written by virgo

Pemprov Minta Pemko Bantu Gaji Guru Honorer

Stan Suku Laut Pamerkan Obat Kejantanan Pria