in

Rasa Ini Masih Saja Kerasa Kepala Sulit Untuk Merela

Mencintai adalah suatu hal yang membahagiakan seseorang. Merasakan hangatnya pelukan dengan berbagai harapan yang kita gantungkan di masa depan. Bersama dengan orang yang kita cintai dan kita sayangi, semuanya serasa berjalan hanya untuk berdua milik kita sendiri. Merasakan kerinduan akan hangatnya sapa dalam setiap saat kita berada dalam ruang hatinya. Detik tak terasa lama berjalan hingga kita tak tersadar bahwa semua yang dia berikan tak lebih dari sekedar buaian akan kebahagiaan yang tak pernah terwujudkan. Menyadari akan hati yang selama ini mencintai nyatanya tak pernah benar ingin memiliki adalah ketidakpercayaan bersambut patah hati. Di satu sisi kita terkadang tak mempercayai bahwasanya kita dan pasangan kita menjalaninya bersama namun nyatanya semua itu tak lebih dari sekedar fatamorgana rasa. Patah hati yang kembali dirasakan tak bisa terlepas sedikitpun atas segala rasa dan pikiran. Cinta yang selama ini kita perjuangkan nyatanya bukan benar-benar dia terima sebagai sesuatu yang bisa membuat kita bahagia. Datang membawa harapan, sempat menjalani bersama merasakan pelukan dibuai kenyamanan, hingga akhirnya kini hati harus mengetahui bahwa dia tak seditipun mencintai dan memang bukan sosok yang pantas kita bahagiakan. Mengubah pemikiran bahwa dia harus kita relakan untuk pergi bukanlah suatu hal yang mudah untuk bisa kita lakukan untuk bisa melangkah lagi. Iya, rasa ini dengan sulitnya masih saja enggan merela walau hati ini terlalu lelahnya dalam genangan lara.

Hati ini masih terlanjur terkatung membuat segala rasa yang ada masih saja menjadi harap yang sekedar menggantung. Tak ingin diam saja namun enggan untuk merubah segalanya. Walaupun sejatinya rasa ini menyadari bahwa dia bukanlah lagi bahagia. Namun sekali lagi tak mudah untuk kita kembali menjejakkan kaki menuju suatu langkah untuk menemukan kembali kebahagiaan pasti. Selain butuh waktu yang bukan sebentar namun juga rasa ini masih tak ingin untuk cintanya bertukar. Tetapi sekali lagi bahwa semuanya harus kita terima sebagai bagian atas segala rasa yang sempat singgah walau akhirnya harus berhenti karena lelah. Iya lelah memang semuanya tak berjalan dengan sesuai angan sekalipun kita susah payah mengusahakan. Memang rasa ini tak mudah melupakan yang sudah dia perjuangkan karena dia tahu memperjuangkan itu lelah dan tak mudah. Sekalipun logika ini tak ingin bertahan dalam perihnya lara namun masih saja rasa ini terlalu keras kepala dan sulit untuk bisa merela.

BACA JUGA : Karena Cinta Sejati Tak Akan Datang Dua Kali

Kembali lagi semuanya adalah sebuah rangkaian kehidupan yang sudah Tuhan tentukan untuk bisa kita lewatkan. Mungkin bukan dia bahagia kita yang sesungguhnya, namun dia sudah mengajarkan kita bahwa cinta itu butuh perjuangan yang tak selalu berujung pelukan hangat bahagia tapi juga terkadang bisa menggoreskan lara. Sakit yang kita rasakan mungkin tak seberapa karena Tuhan menunjukkan kita akan kegagaln meraih bahagia bersama orang yang dicinta bukan untuk menjatuhkan kita melainkan Dia telah menyediakan yang terbaik untuk kita. Sulit melepaskan bukan tak berarti kita tidak bisa merelakan melainkan sejauh mana rasa ini bisa bijak untuk mengikhlaskan. Biarlah semuanya terlewat menjadi kenangan dan jangan terus berlarut dalam pahitnya luka genangan. Sadarlah hati ini pantas merasakan kebahagiaan.

What do you think?

Written by virgo

Agama dan Politik

Penurunan Batas Minimum Aset Bakal Diminati UKM