in

Reforma Agraria Bukan Sekadar Bagi-Bagi Tanah

Presiden berharap reforma agraria bukan sebatas bagi-bagi tanah, tapi dapat meningkatkan produktivitas masyarakat bawah dan menyentuh 40 persen lapisan ekonomi terbawah.

Reforma agraria dan redistribusi aset berupa pemberian lahan kepada masyarakat sebagai salah satu skema kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan akan semakin dimatangkan. Agar program tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran, siang ini, Selasa, 11 April 2017, Presiden Joko Widodo mengumpulkan jajarannya untuk secara khusus membahas tentang penataan program tersebut.

“Saya ingin dalam ratas ini langsung saja pada cara, implementasi, pelaksanaan pembagian di redistribusi aset maupun reforma agraria,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta.

Dengan adanya kejelasan dalam pelaksanaan pembagian lahan tentunya akan mempercepat lahan tersebut menjadi produktif. Presiden juga mengingatkan bahwa redistribusi aset ini harus diikuti dengan program-program pendampingan dan penguatan ekonomi seperti peningkatan akses permodalan untuk usaha.

ratas reforma a 2

Untuk diketahui, selain reforma agraria dan redistribusi aset, pemerintah juga mengupayakan pemerataan ekonomi melalui sejumlah program. Yakni peningkatan akses permodalan, dan penguatan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.

Dalam penataan program reforma agraria ini, Presiden menginstruksikan agar sembilan juta hektare lahan yang nantinya akan diberikan dan dikelola oleh masyarakat untuk dapat didata dan dipastikan kejelasannya. Program tersebut juga dimintanya agar dapat tepat sasaran. “Saya hanya ingin agar ini tepat sasaran dan mampu menyentuh 40 persen masyarakat kita yang masih berada di lapisan ekonomi terbawah,” ucap Presiden.

Selain itu, Kepala Negara meminta jajarannya untuk tidak semata-mata melihat program tersebut hanya dari sisi pembagian tanah kepada masyarakat. Sebab, setelah aset yang berupa tanah tersebut dibagikan, program peningkatan produktivitas dan kesejahteraan bagi warga kurang mampu juga harus mengikuti.

“Saya tidak mau ini dilihat sebagai program bagi-bagi lahan atau bagi berkat. Tidak. Ini adalah program terintegrasi untuk meningkatkan produktivitas, kesejahteraan ekonomi masyarakat bawah,” ujarnya lebih lanjut.

Reformasi agraria dan redistribusi aset merupakan pemberian lahan milik negara kepada masyarakat, terutama masyarakat lapisan ekonomi kurang mampu untuk dikelola dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas baik melalui sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Diharapkan, masyarakat dapat memanfaatkan skema tersebut untuk meningkatkan perekonomian.

“Sekali lagi, redistribusi aset dan reforma agraria kita ingin mewujudkan sebuah keadilan dalam penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah wilayah dan sumber daya alam kita,” kata Presiden menutup sambutannya.

What do you think?

Written by virgo

Rapatkan Soal Anggaran, Presiden Jokowi: Infrastruktur Prioritas Nasional Harus Selesai Pada 2018

Hapusnya Sebagian Kewenangan “Executive Review”