in

RI-Australia Kerja Sama Bangun 2.725 Gedung SMP

JAKARTA – Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australia dalam kemitraan pendidikan selama 10 tahun terakhir telah membangun 2.725 gedung sekolah menengah pertama di 30 provinsi di Tanah Air.

“Kami telah mendapatkan dukungan terus-menerus dari Australia melalui kemitraan ini,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dalam acara peringatan 10 tahun kemitraan pendidikan Indonesia-Australia di Jakarta, Selasa (29/11).

Muhadjir menjelaskan dalam pembangunan 2.725 gedung SMP pada kurun waktu 10 tahun terakhir tersebut mampu menyediakan 10.185 kelas atau setara 366.300 kursi untuk peserta didik. Total dana program kemitraan yang terserap selama 10 tahun adalah 353 juta dollar Australia, yang terdiri dari pinjaman lunak 197 juta dollar Australia dan hibah murni 156 juta dollar Australia.

“Kerja sama Indonesia dan Australia akan terus berkelanjutan dan saling memakmurkan demi kemajuan bersama,” kata Muhadjir. Sementara itu, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Justin Lee, menilai program kemitraan telah menyumbang 12,04 persen kenaikan angka partisipasi kasar (APK) murid SMP di Indonesia, dari 88,68 persen pada 2006 menjadi 100,7 persen pada 2015.

APK adalah rasio jumlah siswa yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu tersebut. Lee mengatakan target Pemerintah Australia berikutnya adalah fokus untuk memberdayakan tenaga pendidik dan kepala sekolah di Indonesia.

Kemitraan pendidikan Indonesia dan Australia untuk pembangunan sekolah dimulai pada 2006, atau setelah program rekonstruksi tsunami Aceh dan Sumatera Utara selesai. Program kemitraan pendidikan tersebut diawali dengan Australia-Indonesia Basic Education Program (AIBEP) pada 2006-2009 yang berhasil membangun 1.570 SMP, terdiri dari 835 unit sekolah baru reguler dan 735 sekolah satu atap SD-SMP.

Kemudian AIBEP dilanjutkan dengan Australia’s Education Partnership with Indonesia (AEPI) yang dimulai 2011 hingga 2015 dengan membangun 1.155 SMP, terdiri dari 582 unit sekolah baru reguler dan 573 sekolah satu atap SD-SMP. Proses pembangunan gedung sekolah tersebut dilakukan dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat sekitar melalui komite pembangunan sekolah dengan dukungan teknis dari pemberi dana.

Beberapa contoh sekolah hasil kemitraan pendidikan Indonesia-Australia antara lain SMPN 9 Ruteng (Nusa Tenggara Timur), SMPN 50 Batam (Kepulauan Riau), SMPN Satu Atap 14 Pulau Lamputan, SMPN 4 Sinjai Barat (Sulawesi Selatan), dan SMPN 25 Pesawaran (Lampung). cit/Ant/E-3

What do you think?

Written by virgo

Aplikasi Yang Bisa Membantu Anda Berhenti Merokok

Aksi 212, KSPI Depan Istana GNPF MUI di Monas