in

Saat Silaturahmi, Presiden Jokowi Apresiasi Materi Diklat Kebangsaan Ponpes Darussalam, Purwokerto

Oleh: Humas ; Diposkan pada: 16 Jun 2017 ; 761 Views Kategori: Berita


Antusiasme masyarakat saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh, Purwokerto, pada Kamis (15/6) malam. (Foto: Humas/OJI)

Antusiasme masyarakat saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh, Purwokerto, pada Kamis (15/6) malam. (Foto: Humas/OJI)

Presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Dukuhwaluh, Purwokerto, pada Kamis (15/6) malam. Di pondok pesantren ini Presiden bersilaturahmi dengan pimpinan, pengurus, para santri, juga warga sekitar Pondok Pesantren.

Presiden dan rombongan tiba pukul 20:50 WIB disambut Pimpinan KH. Chariri Shofa dan hadroh para santri.  Presiden dan KH Chariri kemudian melakukan pertemuan terlebih dahulu.

“Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Kyai beserta keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam, yang telah menerima kami dan rombongan begitu sangat meriah dan ramahnya,” kata Presiden mengawali sambutannya.

Tak lupa, kembali Presiden Jokowi mengingatkan tentang keberagaman yang ada di Indonesia.

“Betapa negara kita ini negara yang besar, negara yang besar Indonesia ini. Kita memiliki 17.000 pulau, tidak ada negara mana pun di dunia yang memiliki pulau sebanyak di Indonesia, 17.000 pulau. Kita juga memiliki 516 Kabupaten dan Kota, memiliki 34 provinsi dari  Sabang sampai Merauke, dari pulau Miangas sampai pulau Rote. Kita juga memiliki 714 suku yang tersebar di 17.000 pulau tadi, yang bahasa daerahnya juga berbeda-beda. Ada 1.100 lebih bahasa daerah kita,” jelas Presiden.

Presiden pun menceritakan bahwa sekarang ini dirinya sedang belajar beberapa sapaan dalam berbagai bahasa daerah.

“Saya sekarang belajar, mulai belajar seperti itu. Saya belajar tadi di Cilacap tadi yang ngajarin Pak Gubenur. Ya tadi, kepriwe kabare? Saya baru tahu ya tadi. Saya mulai belajar seperti itu,” ujarnya.

Presiden mengingatkan dalam kehidupan muamalah, betul-betul harus disadari bahwa kita ini memang berbeda-beda. Perbedaan dan keberagaman Indonesia adalah hukum Allah, takdir Allah, yang diberikan kepada negara kita Indonesia yang harus kita syukuri bersama-sama.

“Oleh sebab itu jangan melupakan persaudaraan kita, baik sebagai sesama muslim dalam ukhuwah islamiyah kita, maupun persaudaraan kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air, dalam ukhuwah wathoniah kita. Jangan sampai sekarang ini ada yang saling salah menyalahkan antar umat. Ndak boleh. Kita hentikan saling menjelekkan. Kita hentikan saling memfitnah, saling mencemooh, saling mencela. Itu bukan budaya bangsa Indonesia. Bangsa kita adalah penuh dengan nilai-nilai kesantunan, penuh dengan nilai-nilai kesopanan. Tetapi itu bukan di sini, kalau di sini semuanya sopan-sopan, santun-santun, kelihatan optimis, ceria,”  kata Presiden.

Presiden Akan Bangun 3 Lantai

Dalam sambutan pembukanya, KH Chariri Shofa menjelaskan tentang pembangunan Pondok Pesantren Darussalam.

“Saya sangat senang sekali hadir di Pondok Pesantren Darussalam ini. Dan tadi terakhir disinggung oleh Pak Kyai, semen, besi. Ya sudah Pak Kyai, yang sudah terlanjur dimulai, diselesaikan saja, Saya bagian membangun satu lagi, tiga lantai sudah. Jadi nanti tiga lantai yang Pak Kyai selesai, saya yang tiga lantai juga Insha Allah segera saya selesaikan, kata Presiden yang di-aamiinkan oleh semua yang hadir.

Presiden berharap dengan pembangunan ini akan membuat pondok pesantren Darussalam semakin besar dan memberikan manfaat kepada masyarakat, terutama di Purwokerto.

Terkait materi yang diajarkan di pondok, Presiden juga memberikan apresiasi.

“Tadi saya melihat, sudah diberikan kepada saya, dari Pak Kyai tentang training pemahaman kebangsaan, yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Darussalam ini. Ini materinya saja sangat-sangat bagus sekali. Coba kita lihat, materi yang pertama mengenai pemahaman Islam yang komprehensif. Yang kedua, memahami Islam yang Rahmatan Lil’ Alamin. Yang ketiga, mengenai kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat dalam perspektif Islam. Semuanya diajarkan di sini, ini sangat bagus sekali. Memahami perbedaan pemahaman Islam dan aliran, komplet sekali. Kemudian juga diberikan materi mengenai radikalisme lawan atau versus liberalisme.

Sehingga kita tahu semuanya, sebetulnya yang benar ini yang mana dan apa yang harus kita lakukan. Oleh sebab itu, saya sangat mengapresiasi, sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Darussalam ini dalam ikut bersama-sama dengan Pemerintah memberikan pemahaman-pemahaman yang betul mengenai kehidupan berbangsa, kehidupan bernegara, kehidupan bermasyarakat, menurut Islam supaya semuanya tahu betul bahwa seperti tadi yang saya sampaikan negara kita adalah negara yang sangat beragam.

Dalam kesempatan ini Presiden juga memberikan kuis berhadiah sepeda kepada para santri, dan menyaksikan pembagian sembako bagi warga sekitar Pondok Pesantren.

Mendampingi  Presiden dalam kesempatan ini, Mensesneg Pratikno, Mendikbud Muhadjir Effendy, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (DNA/OJI/EN)

What do you think?

Written by virgo

Cuti Lebaran 7 Hari, Tak Kurangi Jatah Cuti Tahunan PNS

Pimpinan DPR Buka Puasa Bersama Pimpinan Redaksi dan Wartawan Koordinatoriat Parlemen