Saksi PDIP Diminta Tak Tinggalkan TPS

Ratusan saksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) diminta untuk tidak pernah meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS) saat hari pemungutan dan penghitungan suara.

Jika memang perlu untuk meninggalkan TPS harus berkomunikasi dengan saksi PDIP lainnya yang juga bertugas di TPS yang sama. Hal itu ditekankan pemateri pembekalan/pelatihan saksi Herman R di Aula Balai Inseminasi Buatan (BIB) Sumbar di Kelurahan Ibuah Kecamatan Payakumbuh Barat, kemarin.

Sekretaris DPC PDIP Kota Payakumbuh ini menekankan saksi PDIP Kota Payakumbuh harus berani berbicara jika menemukan atau melihat hal yang tidak sesuai aturan saat pemungutan ataupun penghitungan suara. “Saksi PDIP harus berani berbicara,” tegasnya.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan saksi nantinya diantaranya, absensi pemilih yang hadir harus sesuai dengan surat suara yang tercoblos. Saat pembukaan kotak suara perhatikan semuanya. Termasuk jumlah surat suara, saat penghitungan serta saat perekapan.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Payakumbuh, Yanuar Gazali menyebutkan pelatihan atau pembekalan terhadap saksi penting diberikan agar mereka paham serta mengerti tugas serta tanggung jawab saat hari pemungutan dan penghitungan suara. Termasuk memberikan tanggapan jika terjadi sesuatu hal yang tidak sesuai aturan.

“Saksi yang telah diberikan pembekalan atau pelatihan diharapkan dapat menjalankan tugas dengan baik, serta memahami aturan atau ketentuan saat hari pencoblosan nanti,” kata anggota DPRD Kota Payakumbuh Daerah Pemilihan (Dapil) III yang meliputi Kecamatan Payakumbuh Timur dan Selatan itu.

Diketahui, pada Pemilu 2024, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Kota Payakumbuh mencapai 102.468 pemilih, tersebar di 5 kecamatan dan kelurahan.

Dari jumlah tersebut, jumlah pemilih perempuan lebih banyak yakni 52.050 orang dan pemilih laki-laki sebanyak 50.418 orang pemilih. Sementara jumlah TPS mencapai 371 TPS. Rinciannya 370 TPS dan 1 TPS Khusus di Lapas Kelas II B Payakumbuh. (rid)