La La Land Rebut Enam Trofi
Aktor gaek Warren Beatty tercekat saat melihat isi amplop merah di tangannya. Dia bingung. Audiens tertawa, mengira Beatty tengah menggoda mereka. “Dan Academy Award untuk Film Terbaik…,” ucap Beatty, lantas berhenti.
Dia lalu menunjukkan isi amplop ke partnernya, Faye Dunaway. Tanpa ragu, Dunaway langsung berseru, “La La Land!” Padahal, itu salah besar. Pemenang Film Terbaik Academy Awards Ke-89 bukan La La Land. Melainkan Moonlight!
Momen salah sebut pemenang kategori tertinggi itu sukses membuat puncak award season yang digelar di Dolby Theatre, Los Angeles, Minggu malam waktu setempat (Senin WIB) tak akan terlupakan sampai kapan pun. Itu baru kali pertama terjadi dalam sejarah The Oscars.
Terjadi chaos di panggung dan kecanggungan yang luar biasa. Setelah Dunaway menyerukan La La Land, seluruh cast dan kru film musikal besutan Damien Chazelle itu naik ke panggung. Produser Jordan Horowitz sudah menyampaikan pidato kemenangan.
Lalu, giliran Marc Platt dan Fred Berger berpidato. Suasana di belakang mereka sudah ribut. Beberapa kru mondar-mandir dan berbisik-bisik. Di tengah pidato, tiba-tiba Berger nyeletuk, “Ngomong-ngomong, kami kalah,” ucapnya.
Mik lantas diambil alih Horowitz. “Ada kesalahan. Moonlight, kalian memenangi Film Terbaik,” ucapnya. Terjadi pause. Audiens ternganga, berusaha mencerna ucapan Horowitz.
Sutradara Moonlight Barry Jenkins pun bengong. “Ini bukan lelucon, Moonlight-lah yang menang,” ulang Horowitz, lalu menunjukkan isi amplop yang baru diperolehnya dari kru acara.
Sementara menunggu tim Moonlight naik ke panggung, host Jimmy Kimmel berusaha mencairkan suasana. “Aku secara pribadi menyalahkan Steve Harvey (host Miss Universe yang keliru membacakan nama pemenang di pergelaran 2015, red),” candanya. Kemudian dia berteriak, “Warren, apa yang kamu lakukan?”
Di panggung yang penuh kru La La Land yang ikut shocked, Beatty mencoba menjelaskan. Dia mengaku sudah bingung ketika membaca tulisan dalam amplop.
Sebab, tertulis Emma Stone, La La Land. “Makanya aku diam lama, lalu melihat Faye. Aku tidak sedang mencoba melucu tadi,” kata bintang Bonnie and Clyde yang berusia 79 tahun itu.
Rupanya Beatty memang diberi amplop yang salah oleh panitia. Yang dia bawa ke panggung adalah amplop Aktris Terbaik. Padahal, sejak menerima Piala Oscar dari Leonardo DiCaprio, amplop Aktris Terbaik terus dipegang Emma Stone. Lalu, amplop apa yang dibawa Beatty?
Tiga jam setelah acara selesai, PricewaterhouseCoopers (PwC) meminta maaf sekaligus memberikan penjelasan. PwC adalah satu di antara empat firma akuntan publik paling terkemuka (biasa disebut The Big Four) yang telah 83 tahun menjadi rekanan Academy untuk menghitung suara dan mengamankan amplop pemenang.
“Kami menyayangkan insiden itu dan sedang melakukan investigasi mendalam. Kami mengapresiasi para nomine, tim Academy, ABC, dan Jimmy Kimmel yang sigap menangani situasi tersebut,” papar mereka lewat Twitter.
Mekanisme Oscars, setelah anggota Academy vote, suara mereka dikumpulkan dan diserahkan kepada PwC sebagai pihak ketiga. Ada dua orang PwC yang menghitung suara, Martha Ruiz dan Brian Cullinan.
Hasilnya dimasukkan dalam amplop dan dibawa ke Dolby Theatre dalam koper terkunci. Tiap kategori dikemas dalam dua amplop demi alasan keamanan. Selama acara, Ruiz dan Cullinan berdiri di sisi kanan dan kiri panggung untuk menyerahkan amplop berisi pemenang kepada presenter.
Jadi, setelah Emma Stone menerima piala Aktris Terbaik, satu di antara dua anggota PwC itu memberikan amplop yang sama kepada Beatty. Entah siapa.
Untung, tak ada yang menyalahkan Beatty maupun Dunaway. “Itu siaran langsung. Banyak hal yang mungkin terjadi. Biasa lah, showbiz!” cuit Stephen Ira, putra Beatty, di Twitter.
Senin pagi waktu setempat (tadi malam WIB, red) anggota Academy menjadwalkan pertemuan darurat dengan pihak PwC. Bagi mereka, kejadian itu sangat memalukan. Apalagi, Ruiz dan Cullinan sama-sama akuntan senior. Cullinan adalah rekanan dan masuk jajaran board chairman.
“Alasan Academy memercayai kami adalah reputasi PwC yang sudah dipercaya. Kami punya integritas menjaga akurasi, kerahasiaan, dan semua yang dibutuhkan untuk menghitung suara,” kata Cullinan dalam video promosi PwC menjelang Oscars. Dengan peristiwa kemarin, 83 tahun kerja sama mereka berada di ujung tanduk.
Drama salah sebut pemenang itu setara dengan kehebohan moviegoers atas kemenangan Moonlight. Dari kalangan fans, memang lebih banyak yang menjagokan La La Land sebagai peraih Best Picture alias Film Terbaik.
Film yang dibintangi Stone dan Ryan Gosling itu berhasil membawa film musikal menjadi lebih modern dan sangat indah. Namun, rupanya La La Land harus puas dengan enam penghargaan minus Best Picture. Selain Emma Stone, sutradara Damien Chazelle merebut trofi Sutradara Terbaik.
Film itu juga meraih Sinematografi Terbaik, Original Score Terbaik, Lagu Terbaik (City of Stars), dan Desain Produksi Terbaik. Hanya, untuk Film Terbaik, anggota Academy lebih memilih Moonlight.
“Bahkan, dalam mimpi sekalipun, kemenangan ini tidak mungkin jadi nyata. Tapi, persetan dengan mimpi itu. Semua ini nyata,” ungkap Barry Jenkins dalam pidato singkatnya.
Dalam wawancara terpisah, Jenkins mengungkapkan, masuknya film garapan rumah produksi A24 dan Plan B Entertainment itu di Oscars merupakan prestasi tersendiri. Maklum, Moonlight digarap secara independen. Bujetnya USD 1,5 juta (Rp 200 miliar) dengan masa syuting 25 hari.
“Dengan bujet seperti itu, semuanya serbaharus dipertimbangkan dengan cermat. Tidak boleh ada yang gagal,” tegasnya. Bahkan, Naomie Harris yang memerankan ibu Chiron hanya bisa syuting selama tiga hari.
Segala tantangan tidak menghalangi Moonlight untuk bersinar. Sejak dirilis untuk publik pada Oktober 2016, film yang dibintangi banyak pendatang baru itu sudah memenangi banyak piala di festival dan ajang penghargaan. Tercatat, Moonlight sudah mengoleksi total 24 piala untuk kategori Film Terbaik.
Total, film yang mengisahkan kehidupan bocah gay dalam tiga segmen usia itu (masa kecil, remaja, dan dewasa) mengumpulkan tiga penghargaan dari perhelatan tersebut.
Selain trofi Film Terbaik, Mahershala Ali menjadi Aktor Pendukung Terbaik. Duet Jenkins dengan Tarell Alvin McCraney memenangi Skenario Adaptasi Terbaik. (*)
LOGIN untuk mengomentari.