Bulan Ramadhan adalah bulan mulia. Di mana pada bulan mulia ini orang-orang diwajibkan untuk berpuasa. Bahkan di bulan ini juga Allah melipat gandakan pahala kebajikan bagi orang yang mengerjakan puasa. Bulan Ramadhan juga bukan menjadi halangan bagi kita untuk tidak melakukakan kegiatan dengan alasan sedang berpuasa.
Bukitnya, pada Ramadhan hari kedua lalu, K3S Kecamatan Utara dan Latina bersama KKG Gugus I Kecamatan Payakumbuh Utara, KKG gugus II Kecamatan Payakumbuh Timur, dan KKG Gugus IV Kecamatan Payakumbuh Barat mengadakan silaturahmi dengan pengadakan pengajian atau tausyiah.
Kegiatan yang digelar di Mushalla SDS IT IPHI Payakumbuh mulai pukul 08.30 s/d 10.00 pada Jumat (24/3) ini menghadirkan penceramah, Ustad H. Syiam Hafidz, LC yang berasal dari Bukittinggi.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang kemudian dilanjutkan dengan arahan singkat dari Ananda Putra, S.Pd, M.Pd sebagai Kepala SDS IT IPHI sekaligus Ketua K3S Kecamatan Payakumbuh Utara dengan didampingi oleh Pengawas SD, Syarfionarita, S.Pd.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru-guru Gugus I kecamatan Payakumbuh Utara, Gugus II Kecamatan Payakumbuh Timur, dan Gugus IV Kecamatan Payakumbuh Barat. Pada kesempatan tersebut Ananda Putra mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus menyambung tali silaturahmi dan menambah ilmu.
Beliau juga berharap bagi guru-guru yang hadir untuk dapat menjadikan bulan suci Ramadhan ini sebagai madrasah untuk peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta kesholehan dalam diri masing-masing.
Dengan adanya kegiatan keagamaan ini diharapkan nuansa Ramadhan akan benar-benar terasa karena setiap kegiatan-kegiatan yang bersifat sunah itu jika dikerjakan di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, katanya.
Dan kegiatan pengajian ini akan menjadi kegiatan rutin yang akan dilaksanakan setiap tahunnya di bulan Ramadhan pada hari Jumat. “Saya berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita semua, khususnya dalam bulan Ramadhan ini,” tutupnya.
Usai sambutan kegiatan, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustad Syiam. Adapun materi pada kegiatan ini tentang Fiqih. Beliau memilih materi tentang Fiqih ini karena masih banyak dari kita yang belum mengetahui apa itu ilmu Fiqih yang sebenarnya.
Karena masih banyak dari kita yang hanya mengetahui secara garis besarnya saja, tetapi tidak dengan makna Fiqih sebenarnya. Menurut beliau, ilmu Fiqih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang secara khusus membahas persoalan hukum, yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun kehidupan manusia dengan Allah.
Selain membahas tentang hal-hal yang membatalkan puasa, Ustad Syiam juga membahas tentang perbuatan-perbuatan yang dapat merusak pahala puasa, sehingga puasa kita menjadi sia-sia.
Dalam materi ini, beliau juga membahas tentang orang-orang yang tidak berpuasa dan wajib mengqodhanya antara lain adalah, 1) Orang yang sakit sementara, 2) Pingsan, 3) Musafir, 4) Haidh, 5) Nifas, 6) Wanita yang menyusui, 7) wanita hamil. Orang-orang yang tidak berpuasa dan menggantinya dengan memberi makan satu orang miskin yaitu, 1) Orang lanjut usia, 2) Orang sakit permanen yang kecil kemungkinan untuk sembuh. Orang-orang yang tidak puasa yang wajib menggantinya dan mengqodha sekaligus yaitu, 1) Wanita yang menyusui, 2) Wanita yang hamil.
Itulah di antaranya materi kajian-kajian yang diberikan oleh penceramah yang membuat guru-guru sangat antusis. Ini terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada ustad, untuk segera mendapatkan jawaban agar mereka lebih jelas.
Dan tidak ragu-ragu lagi dalam beberapa hal. Berbagai macam pertanyaan yang diberikan terkadang mengundang tawa sehingga acara pengajiannya, menjadi lebih seru dan menyenangkan. Dan kajian ini ditutup dengan kuis yang diberikan oleh Ustad Syiam dan bagi yang bisa menjawab akan mendapatkan cendramata dari ustad sebagai apresiasi.
Dengan adanya kajian ini maka diharapkan kita tidak lagi ada yang salah pemahaman tentang Fiqih serta tentang hukum-hukum puasa yang selama ini belum kita ketahui dengan benar dan jelas.
Pihak penyelenggara kegiatan juga berharap dengan kajian-kajian ini juga dapat membuat kita lebih istiqomah dalam beribadah karenanya perahu hidup kita adalah iman dan bekal kita adalah taqwa.
Dan pertarungan dalam hidup kita adalah hawa nafsu dan kebaikan. Di mana keimanan dan ketaqwaan itu dapat menjadi panglima kebaikan dalam memerangi hawa nafsu. Demikian jelasnya. (Ananda Putra, M.Pd, KEPALA SDIT IPHI PAYAKUMBUH)