in

SDN 28 Payakumbuh, Ciptakan Generasi Cinta Kudapan Tradisional

KOMPAK: Para murid
SDN 28 Payakumbuh
melakukan sarapan pagi bersama dengan kudapan tradisional masingmasing.(Wisma Diandra For Padek)

Pai Sikolah pagi-pagi
Sangkek alun mancogok si matohari
Sungguah iko nan di nanti-nanti
Datangnyo si lapek nagosari

Jiko makan alah batambuah
Jan lupo makan pisang
Kalau Pai KA Payakumbuh
Jan lupo makan Bareh randang

Ketika mendengar kata sarapan pagi, maka yang ada dalam benak kita adalah salah satu kegiatan sebagai penganjal perut yang biasanya dilakukan oleh orang pada saat pagi hari. Tapi memang benar, dalam hidup itu, sebelum melakukan aktifitas pada pagi hari, alangkah bagusnya kita untuk melaksanakan yang namanya sarapan pagi.

Karena dengan melakukan sarapan pagi, akan menjamin ketahanan tubuh kita hingga siang hari, dan juga menambah semangat kita dalam menjalani akrivitas. Dan di SDN 28 Payakumbuh, ini menjadi salah satu program.

Di mana peserta didik diminta untuk membawa kudapan tradisional, yang ditemui murid di rumah atau lingkungan sekitar mereka. Seperti halnya, makanan kudapan tradisional besama para majelis guru dan semua peserta didik.

Dan sebagai kepala sekolah saya merasa bertanggung jawab moral untuk menjelaskan kepada peserta didik apa saja kudapan tradisional itu. Dan betapa suguhan lezat dan nikmat lagi kalau kudapan itu dibawa ke sekolah oleh murid untuk dimakan bersama dengan teman-teman yang lainnya.

Saat kita berbicara tentang makanan kudapan tradisional, kita tentunya memasuki dunia rasa dan budaya yang kaya. Di Indonesia, makanan kudapan tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka bukan hanya lezat, tetapi juga memuat sejarah, warisan budaya, dan tentu saja, kenangan indah.

Inilah mengapa memperkenalkan siswa sekolah dasar kepada makanan kudapan tradisional adalah langkah yang sangat berharga. Kudapan tradisional apa yang kita ketahui? Jika membahas soal kudapan tradisional adalah makanan ringan atau camilan yang telah ada selama berabad-abad di Indonesia.

Makanan-makanan ini sering kali diolah dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan, seperti singkong, ketela, kelapa, gula merah, dan bumbu-bumbu tradisional. Beberapa contoh kudapan tradisional yang populer di Indonesia adalah lemper, kue lapis, dadar gulung, onde-onde, dan masih banyak lagi.

Mengapa makanan kudapan tradisional penting untuk siswa SD? Pengenalan budaya lokal, memperkenalkan siswa sekolah dasar kepada makanan kudapan tradisional, adalah cara yang baik untuk mengajarkan mereka tentang budaya lokal. Ini membantu mereka lebih memahami akar budaya dan sejarah daerah mereka.

Menghargai warisan. Memahami dan mencicipi makanan kudapan tradisional membantu siswa menghargai warisan kuliner nenek moyang mereka. Ini juga memberi mereka pemahaman tentang pentingnya menjaga tradisi ini agar tetap hidup.

Variasi makanan Sehat. Banyak makanan kudapan tradisional Indonesia terbuat dari bahan-bahan alami dan sehat. Ini dapat mengenalkan siswa pada variasi makanan yang baik untuk kesehatan mereka.

Pengalaman praktis. Mengajak siswa untuk membuat makanan kudapan tradisional juga dapat menjadi pengalaman belajar yang praktis. Mereka dapat belajar tentang bahan-bahan, teknik memasak, dan kerja sama tim. Semoga peserta didik kita dapat mengenal macam” Kudapan tradisional Minangkabau.

Amuah ati caliak anak daro
Katiko pai manjalang mintuo
Sungguah jatuah aia salero
Jikok mancaliak lamang baruo

Semoga dengan pembiasan sarapan pagi bersama kudapan tradisional Minangkabau ini selalu terbina penumbuhan karakter peserta didik, saling berbagi, menyayangi, cinta tanah air dan bangga menjadi warga Indonesia bangga menjadi urang Minang. Dan sekolah berkewajiban memupuk dan melestarikan budaya bangsa . Jadi Cintailah Makanan Tradisional Kita, Salam Sekolah Pengerak, Sekolah Bahagia.(Wisma Diandra, M.Pd, KEPALA SDN 28 PAYAKUMBUH)

What do you think?

Written by Julliana Elora

HKN Ke-59, Momentum Transformasi Kesehatan

7 Rekomendasi Printer Terbaik 2023: Canggih dan Multifungsi