KEMENTRIAN Riset, Teknologi, dan pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berencana untuk menggabungkan seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Bukan hanya universitas, namun institut dan politeknik akan menjadi satu kesatuan.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Ismunandar mengatakan, salah satu tujuan kebijakan itu agar politeknik bisa lebih fleksibel. Selain itu, pemerintah ingin mendorong lebih banyak tenaga industri.
“Terkait politeknik kementerian juga sudah meluncurkan Multi Entry Multi Exit (MEME) dalam rangka mendukung politeknik menjadi lebih fleksibel. Kebijakan baru ini adalah untuk mendorong dan menunjukan bahwa pengalaman industri sangatlah penting,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Jumat (19/4).
Dia menyampaikan, Kemenristekdikti telah meluncurkan Permenristekdikti baru yang menyatakan bahwa magang di industri disetarakan SKS-nya. “Mahasiswa yang 45 jam magang di industri kini setara dengan dengan 1 SKS,” kata dia.
“Hal ini agar mendorong mahasiswa memiliki pengalaman magang di industri. Kita berharap tahun depan kita membuat sistem penerimaan mahasiswa yang terintegrasi agar politeknik menjadi satu kesatuan,” terang Ismunandar.
Sebelumnya, Menristekdikti Mohamad Nasir mengapresiasi kenaikan animo siswa untuk mendaftar di politeknik negeri (PN). Hal tersebut terbukti dari jumlah pelamar PMDK PN yang mencapai 206.852 siswa dari 8.421 sekolah.
Dari jumlah pendaftar tersebut, sebanyak 16.666 siswa lulus seleksi. Mereka otomatis diterima di 42 PN di seluruh Indonesia.
Menurutnya, data itu menunjukkan bahwa baik siswa dan orang tua sudah teredukasi dengan baik tentang politeknik. Bukan lagi menjadi pilihan kedua, politeknik menjadi perguruan tinggi pilihan untuk menjadi lulusan terampil dan berkompetensi.
“Diharapkan kita bisa meningkatkan fasilitas yang ada di politeknik. Pemerintah ingin mendorong penyiapan tenaga kerja profesional, apa yang sudah dilakukan di tahun 2018 dan 2017 ternyata mengalami kemajuan yang luar biasa di politeknik yaitu dengan cara mendapatkan sertifikat kompetensi,” tutur Nasir.
Dia menyampaikan, nantinya Kemenristekdikti akan mengintegrasikan seleksi masuk politeknik dengan jalur SNMPTN maupun SBMPTN, untuk menjaring mahasiswa yang berkualitas sesuai dari kompetensinya masing-masing. (jpnn)