Diposkan pada: 8 Feb 2017 ; 127 Views Kategori: Berita
Mengawali kunjungannya ke Kota Ambon, Maluku, Rabu (8/2) siang Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan sosial non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta Pemberian Makanan Tambahan, di Rumah Tiga, Kelurahan Teluk Ambon. Sementara pada sore harinya Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyerahkan 1.265 Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa SD, SMP, dan SMA/SMK, di SMP Negeri 2, Ambon.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menilai nominal KIP sebesar Rp450 untuk siswa Sekolah Dasar (SD), Rp750 untuk siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Rp1 juta untuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selama satu tahun cukup untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
“Tapi ambilnya, kalau tidak perlu jangan diambil dulu biar ditabung. Kalau mau ambil misalnya beli sepatu Rp200 ribu, ya ambil Rp200 ribu. Jadi benar-benar uang ini untuk urusan sekolah,” pesan Presiden.
Presiden juga mengingatkan, bahwa uang dalam KIP tidak boleh dipakai untuk beli pulsa telepon. “Kalau beli pulsa akan dicabut. Janjian ya,” tegasnya.
Presiden menegaskan, pemerintah ingin siswa-siswa yang saat ini duduk di bangku SD bisa naik ke SMP, yang SMP naik ke SMA, dan yang SMA/SMK ingin naik lagi ke Pendidikan Tinggi dengan beasiswa khusus. Karena itu, Presiden Jokowi meminta para siswa sekolah agar belajar keras.
“Dulu kalau kawan saya belajar 1 jam saya belajar 2 jam, kalau kawan saya belajar 2 jam saya belajar 4 jam, kalau kawan saya belajar 4 jam saya belajar 8 jam. Belajar pagi, sore. Harus begitu biar pintar,” tutur Presiden.
Seusai mengundang sejumlah siswa maju ke panggung untuk diminta menjawab pertanyaan, dan diberikan hadiah sepeda, Presiden Jokowi memberikan pesan kepada seluruh siswa.
“Belajar yang baik, belajar yang baik, beribadah yang baik, dan jangan lupa olahraga yang rutin, sehingga anak-anak menjadi pintar dan sehat semua,” pungkas Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dan Gubernur Maluku Said Assagaff. (AS/ES)