Kapolda Sumbar Janji Terbuka dengan Pers
Seluruh Polres dan Polsek di jajaran Polda Sumbar diinstruksikan memberantas premanisme dan pemalakan, khususnya di kawasan destinasi wisata.
Langkah tersebut dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan ketika berkunjung ke objek wisata di ranah Minang. Dengan adanya rasa aman dan nyaman, maka wisatawan kembali lagi dan mengajak keluarga serta temannya ke Sumbar.
Kapolda Sumbar, Brigjen Pol Fakhrizal menegaskan itu saat bersilaturahmi dan berdialog dengan jajaran Padang Ekspres Group di Graha Pena Padang, kemarin (12/1).
Kapolda yang datang bersama jajarannya, disambut Chief Operating Officer (COO) Padang Ekspres Group Marah Suryanto, General Manager Padang Ekspres Suleman Tanjung, General Manager Posmetro Padang Syukron Putra, General Manager Padang TV Rita Gusveniza, Pemred Padang Ekspres Heri Sugiarto, Pemred Padang TV Nashrian Bahzein, Pemred Posmetro Padang Reviandi dan jajaran Padang Ekspres Group lainnya.
Mantan Kapolda Kalimantan Tengah yang pernah jadi Kapolsek Khusus Pariwisata Nusa Dua Bali ini menuturkan, bila ada preman yang memalak-malak di objek wisata, maka wisatawan akan lari dan tempat wisata tersebut tidak akan dikunjungi lagi.
Nah, ke depan polisi digerakkan untuk mengamankan objek-objek wisata. “Kalau ada pemalakan dan pungutan liar di objek wisata akan kami sikat,” ujar putra asli Tilatangkamang, Kabupaten Agam ini.
Untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, alumni SMAN 2 Padang ini berkomitmen merangkul semua elemen, khususnya tungku tigo sajarangan.
Dia juga menginstruksikan para kapolres berkoordinasi dan merangkul ninik mamak guna menyelesaikan dan mengantisipasi permasalahan di tengah masyarakat.
Menurutnya, nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Minang yang egaliter sudah lama terbukti bisa menjadi solusi dari berbagai masalah. Utamakan penyelesaian masalah di tingkat nagari. ”Ini sudah mulai pudar dan kita akan coba untuk membangkitkannya lagi,” tegasnya.
Di sisi lain, Fakhrizal juga berkomitmen mendukung program pembangunan pemerintah daerah di Sumbar. Sebagai putra daerah, dia memiliki beban moril ikut terlibat dalam membangun kampung halaman.
”Saya akan bekerja sebaik mungkin. Ini adalah kampung halaman saya. Ketika saya bertugas di sini (Sumbar, red), saya mempertaruhkan nama keluarga besar saya,” tegas pria yang pernah sekelas dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di SMPN 1 Padang ini.
”Kalau saya jelek, maka keluarga besar saya juga akan jelek. Makanya, apapun masalah di Sumbar harus dicarikan solusinya,” imbuh pria berkumis ini.
Kemudian, Fakhrizal juga akan mengantisipasi agar Sumbar bebas dari perkembangan paham-paham radikal dengan memaksimalkan potensi babinkamtibmas dan intel.
”Jangan sampai Sumbar jadi tempat persembunyian teroris, apalagi jadi tempat berkembangnya paham radikal. Untuk mengantisipasinya, kami memaksimalkan peran intel dan babinkamtibmas,” tegasnya.
Terbuka pada Pers
Di sisi lain, Fakhrizal juga menyinggung hubungan polisi dengan pers. Menurut dia, polisi dan media adalah mitra sejajar yang saling mengisi dan saling membutuhkan. Untuk itu, dia menekankan bahwa hubungan baik yang selama ini sudah terjalin dengan baik tetap dijaga.
Kemitraan dengan pers itu, juga terbangun ketika dia bertugas di Kalteng.
”Saya sangat terbuka. Kapan saja dikonfirmasi, saya siap. Jika saya belum dapat info, maka saya akan tanya dulu kepada yang lain. Intinya, saya ingin komunikasi terjalin dengan baik (dengan pers, red),” tegas Fakhrizal yang datang bersama Irwasda Polda Sumbar Kombes Pol Syamsul Bachry, Dirkrimum Kombes Pol Erdi Adri M Chanigo, Karo Ops Kombes Pol Subnedih, Karo Sarpras Kombes Pol Monto Kristo, Dirkrimsus Kombes Pol Margiyanta, dan Kabid Humas AKBP Syamsi.
Kapolda mengaku sudah menginstruksikan seluruh jajarannya di Sumbar, untuk menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan baik bersama media dalam menjalankan program-programnya.
Fakhrizal berjanji, selagi masalah pemberitaan, maka pihaknya tidak akan memanggil awak media untuk diperiksa. Hal itu sejalan dengan telah adanya MoU antara Dewan Pers dengan Kapolri. ”Jika masalahnya terkait UU Pers, kami berkoordinasi dengan pers. Dijamin tidak akan ada yang dipanggil,” jelasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.