in

Siswa SMPN 39 Padang Olah Langkitang jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Pantai Padang dijubeli pedagang makanan, termasuk penjual langkitang (Melanoides Tuberculata). Sampah kerang dari langkitang ini, kemudian diolah menjadi kerajinan tangan dan bernilai ekonomis.

Ya, banyaknya sampah langkitang yang merupakan jenis siput air tawar yang hidup di danau, sungai hingga muara ini, menghasilkan ide kreatif bagi SMPN 39 Padang.

Siswa sekolah SMPN 39 di Purus V Kecamatan Padang Barat tersebut menyulap sampah langkitang menjadi produk kerajinan bernilai jual tinggi.

Terlihat, berbagai produk kerajinan seperti kotak pensil, kaca pajangan serta produk – produk lainnya yang berasal dari sampah telah mereka buat.

“Karena sekolah kami berada di sekitar Pantai Padang, kami tidak sulit menemukan sampah langkitang yang ada di sepanjang jalan di Pantai Padang ini untuk dijadikan produk yang bernilai tinggi,” ucap Kepala SMPN 39 Padang Erawati MPd, Kamis (28/7).

Erawati memaparkan juga, hasil produk kerajinan dari langkitan ini akan dipamerkan pada pameran di Pariaman.

“Produk-produk kerajinan dari sampah ini akan kami pamerkan di Pariaman esok,” tambahnya.

Erawati berharap produk kerajinan siswa SMPN 39 Padang dapat membantu perekonomian keluarga siswa.

“Mayoritas ekonomi orangtua siswa kami menengah ke bawah. Perekonomian mereka, dari pedagang di pinggir pantai, tukang parkir hingga nelayan. Dengan mengembangkan kerajinan dari sampah langkitang ini, diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga,” tutupnya.

Langkitang merupakan jenis siput air tawar yang hidup di danau. Langkitang mirip dengan keong ataupun siput. Namun, cangkang langkitang berwarna hitam dengan bentuk memanjang (lazimnya seukuran kelingking) dan lebih ramping. Isi (moluska) di dalam cangkangnya yang akan disantap sebagai kudapan lezat.

Dari berbagai sumber, langkitang juga mengandung protein sekitar 12 persen, kalsium 217 milligram, rendah kolesterol, 81 gram air, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan fosfor. (*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kuliner Baru, Hadirkan Sensasi Cumi dan Udang Sambal Bakar di Atas Cobek

Kembangkan Model Pedagogi Digital