
PADEK.JAWAPOS.COM–Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan melaksanakan acara “Sosialisasi Pengukuran Geospasial Lahan Pertanian” yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar, di Balairung Rumah Dinas Wako, Selasa (25/7).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada petani terkait pengukuran lahan pertanian berbasis webGis (secara geospasial), agar petani mampu melakukan pengukuran lahan secara partisipasif menggunakan aplikasi tersebut.
Menurut Genius Umar, lahan pertanian sangat penting sekali untuk dilakukan pemetaan secara partisipasif oleh para kelompok petani, karena merekalah yang mengetahui kondisi tempat atau lahan pertanian yang mereka olah.
Dari data yang ada, seluas 1.785 hektare lahan pertanian di Kota Pariaman merupakan lahan pertanian berkelanjutan. Artinya, tidak bisa dijadikan sebagai lahan untuk perumahan, karena merupakan jaminan bagi sumber lahan pangan masyarakat Pariaman.
“Saya ingin petani Pariaman kembali melakukan geospasial untuk mengukur kembali seberapa besar luas lahan sawah mereka, sehingga data yang dihasilkan sesuai dengan kenyataan di lapangan, bahwa kita memang memiliki lahan sawah terlindungi seluas 1.785 hektare tersebut,” ungkap Genius.
Genius berharap melalui sosialisasi ini, petani dapat memanfaatkan teknologi geospasial secara sungguh–sungguh. Dengan pemahaman yang baik tentang pengukuran geospasial, diharapkan petani dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
“Geospasial atau ruang kebumian itu adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu,” jelas Genius.
Acara dihadiri oleh pj. Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman Anilta, dengan peserta sebanyak 120 orang perwakilan dari masing-masing kelompok tani yang ada di Kota Pariaman. (*)