TAIPEI – Pemerintah Taiwan akan membuat ekonominya lebih terbuka dengan menawarkan lebih banyak produk keuangan.
Hal itu dilakukan untuk mendukung ambisi negara tersebut sebagai pusat keuangan dan manajemen aset di Asia di tengah gejolak politik yang melanda Hong Kong.
Presiden Taiwan, Tsai Ing Wen, seperti dikutip dari Reuters (Rabu (19/8) menyatakan dengan mengandalkan ekspor, perekonomian Taiwan sebenarnya sudah sangat terbuka.
Namun kini berusaha mendiversifikasi ekonomi serta mengurangi kebergantungan perdagangan dengan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar sekaligus rival politik. Seperti diketahui, Tiongkok mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
Di sisi lain, gejolak politik di Hong Kong yang merupakan wilayah otonomi khusus Tiongkok sudah mulai memunculkan tanda tanya hingga berapa lama bisa bertahan menjadi pusat keuangan Asia.
Kondisi Hong Kong tersebut oleh Taiwan akan diupayakan menjaring peluang untuk memikat para profesional dan arus modal dari Hong Kong.
Presiden Tsai pun dalam sebuah pertemuan kelompok bisnis tiap Rabu minggu ketiga yang dihadiri 78 perusahaan terbesar Taiwan, termasuk perusahaan elektronik besar dunia Foxconn, tidak secara langsung menyebut Hong Kong.
Namun, ia menggarisbawahi banyak perusahaan asing yang tertarik pada Taiwan. “Semakin banyak perusahaan besar internasional, dan arus modal, talenta, dan teknologi tingkat internasional sangat optimistis pada Taiwan, dan datang ke Taiwan, serta meningkatkan investasi mereka di Taiwan,” ujar Tsai.
Perjanjian Dagang
Taiwan tambahnya, akan mengadopsi kebijakan terbuka, membuka produk finansial yang lebih bervariasi, dan mengekspansi skala bisnis wealth management, serta membuat Taiwan menjadi pusat pembiayaan korporasi Asia dan pusat manajemen aset tingkat tinggi.
Namun demikian, Tsai tidak mengelaborasi pernyataannya itu lebih lanjut. Dia juga menyebutkan akan meneken lebih banyak perjanjian perdagangan, termasuk perjanjian dagang dengan Amerika Serikat (AS). Tsai pun mengutarakan keinginannya agar Taiwan menjadi anggota Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Taiwan tercatat hanya memiliki sejumlah perjanjian dagang internasional. Banyak negara ragu menyepakati perjanjian dagang dengan Taiwan karena takut akan menyulut kemarahanTiongkok.
Meski demikian, Taiwan adalah anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). n SB/E-9