Presiden China Xi Jinping mendesak Presiden Amerika Serikat Donald trump untuk menyelesaikan ketegangan nya soal senjata nuklir Korea Utara dengan cara damai. Melalui sambungan telepon pada Rabu (12/4), Xi menekankan bahwa negaranya mendukung penyelesaian krisis nuklir di Semenanjung Korea melalui cara damai. Dalam percakapan, Xi menegaskan, “Beijing tetap bersedia menjaga komunikasi dan kordinasi dengan Washington mengenai masalah di Semenanjung Korea,” bunyi laporan televisi China, CCTV, seperti dikutip AFP.
Komentar Xi ini muncul menyusul pengerahan pasukan serbu Angkatan Laut AS ke Semenanjung Korea, sebagai respons atas perilaku Pyongyang yang kembali melakukan provokasi dengan meluncurkan rudalnya pada pekan lalu. Kelompok serbu ini bergerak dengan kapal induk Carl Vinson. Kantor berita Korut, KCNA, memperingatkan negaranya tak segan meluncurkan serangan nuklir ke wilayah AS jika agresi militer AS mulai terlihat semakin mengancam. Sementara itu, surat kabar China menyarankan Korut menghentikan ambisi rudal dan senjata nuklir bagi keamanannya sendiri, memperingatkan bahwa AS dapat melakukan apa saja untuk memperjelas menghentikan program nuklir Korut.
“Tak hanya punya kepercayaan diri, Washington juga memiliki sikap arogan menyusul serangan rudal ke Suriah pekan lalu. Presiden Donald Trump juga merupakan sosok orang yang menepati janji-janjinya,” bunyi artikel dalam harian Global Times. “Sementara itu, AS menyatakan akan menghentikan provokasi Korut lebih lanjut seputar uji coba nuklirnya. Amerika tidak berencana hidup berdampingan dengan nuklir Pyongyang. Korut harus hindari kesalahaan di tahap ini,” kutip editorial surat kabar yang dijalankan partai komunis berkuasa di China itu menambahkan.
Pernyataan ini muncul menyusul kicauan Trump dalam akun Twitter-nya yang menyatakan, Korut tengah mencari masalah dan Amerika siap menghadapi Pyongyang meski tanpa bantuan China. Semenanjung Korea kembali berada di situasi paling panas sejak Korut meluncurkan tes nuklir pertamanya pada 2006 lalu. The Global Times mengatakan, China kemungkinan akan bertindak keras kepada Pyongyang terkait uji coba nuklir meski Korut merupakan sekutu dekatnya. “Jika Korut membuat langkah provokatif lagi bulan ini, masyarakat China mendukung DK PBB mengadopsi sanksi pembatasan baru yang tidak pernah dijatuhkan sbeelumya, seperti pembatasan impor minyak ke negara itu,” kata koran itu seperti diberitakan Reuters.
Korut terus menjadi sorotan sejak awal 2017 ini, di mana pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antar benua (ICBM) negaranya. Sepanjang 2017, Korut sudah meluncurkan beberapa kali uji coba rudal mereka, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang.
LOGIN untuk mengomentari.