Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota DPRD Solok Selatan (Solsel) yang kontak langsung dengan BM, 56, pejabat Pemkab Solsel positif Covid-19 wajib isolasi mandiri di rumah. Sementara bagi yang tidak pernah kontak dengan BM, tentunya harus masuk kantor setiap jam kerja dan tidak boleh meliburkan diri.
“Bagi ASN, baik pejabat atau staf, termasuk anggota dewan yang kontak langsung dengan BM, wajib isolasi mandiri di rumah hingga hasil pengujian sampel swabnya dikeluarkan oleh Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand,” tegas Plt Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman kepada Padang Ekspres, Jumat (5/6).
Nah, ASN dan anggota dewan yang kontak tersebut, sama-sama mengikuti dua agenda rapat tentang evaluasi memasuki tatanan baru atau “New Normal” di Kantor Bupati Solsel. selain itu BM juga mengikuti rapat di DPRD Solsel pada Rabu (3/6).
Menurut Abdul Rahman, tidak hanya kontak langsung dengan jarak dekat. Namun ada ASN dan anggota DPRD yang bersalaman bahkan berbicara jarak dekat dengan BM. “Anggota dewan dan ASN, sampel swabnya sudah dikirim. Ada sebanyak 100 sampel yang dikirim, Kamis. Hari ini BPBD Solsel juga berupaya mengambil sampel 250 orang,” sebutnya.
Bagi yang sampel swabnya telah diambil dilarang melakukan kontak dengan siapa pun. Dan di rumahkan sesuai protokol pencegahan penularan wabah di lingkungan perkantoran di Pemkab Solsel. Sedangkan BM saat ini kata Abdul Rahman belum dikriim ke Padang, namun hanya dikarantina di rumahnya. Seiring menunggu hasil swab yang kontak langsung dengan BM.
“BM lebih familiar dengan lingkungan dan tidak dikucilkan oleh masyarakat. Dikirim ke Padang atau tidaknya itu sesuai hasil swab yang kontak dengan BM nantinya,” tukasnya.
Sementara, Juru Bicara Penangangan Covid 19 Solok Selatan, Novirman menjelaskan, sampel swab yang sudah dikirim ke laboratorium baru sebanyak 100 sampel. 50 sampel berasal dari Anggota DPRD Solsel dan staf sekretariat DPRD. Kemudian 50 sampel lagi pejabat yang mengikuti rapat bersama BM pada Rabu (3/6). Pengambilan sampel dilakukan DPRD Solsel.
“Kami targetkan 250 sampel lagi. Hampir seluruh staf di perkantoran tempat BM bekerja diambil swabnya, termasuk sopir dan keluarga BM seperti anak dan istrinya,” kata Novirman. Dari sebaran 250 sampel swab kemarin, diambil di tiga tempat. Pertama
di Puskesmas Muara Labuh, rumah BM dan kantor BPBD Solsel.
“Anggota keluarga BM, istri dan anak-anaknya ada 5 orang yang sudah diambil sampelnya di Nagari Pasir Talang Baat, Kecamatan Sungai Pagu. Sabtu (6/6) direncanakan pengambilan sampel anak BM yang tinggal di Sawahan, Kota Padang,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWI Solok Selatan (Solsel) mengimbau, agar awak media tidak melakukan komunikasi langsung dengan pejabat daerah, termasuk anggota DPRD Solsel. Karena banyak ASN yang telah kontak langsung dengan BM.
“Demi rasa aman dari tularan Covid 19, maka kami minta rekanrekan pers di Solsel untuk tidak berkomunikasi langsung dengan pejabat dan anggota DPRD sebelum keluar hasil swab mereka keluar,” imbau Ketua PWI Solok Selatan, Hendrivon seraya mengatakan bagi yang ingin mendapatkan informasi, bisa melalui telepon guna mencegah penyebaran virus.
19 OTG Negatif
Terpisah, hasil swab 19 warga yang sempat masuk daftar orang tanpa gejala (OTG) di Kota Pariaman negatif Covid-19. Meski demikian tim Dinas Kesehatan Kota Pariaman terus berupaya melakukan tracking bagi orang yang sempat kontak dengan pasien positif Covid-19 asal Padangpariaman. “Alhamdulillah kami telah terima hasil swab dari laboratorium FK Unand kemarin. Hasil swab 19 warga yang sempat masuk daftar OTG negatif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul kepada Padang Ekspres kemarin.
Total warga yang masuk OTG sebut Syahrul sebenarnya 24 orang namun karena lima orang diantaranya balita, maka tidak diambil swab. Karena hasil 19 orang dewasa tersebut negatif maka yang 5 orang ini juga negatif. Ke-19 orang tersebut masuk dalam OTG karena kontak dengan pasien Covid-19 asal Padangpariaman sehari-hari berdagang di Pasar Raya Padang. Saat ini tracking terus dilakukan mengingat cukup banyak jumlah orang yang shalat di masjid saat Idul Fitri tersebut namun banyak yang menyanggah bahwa mereka sempat kontak dengan pasien Covid-19 tersebut.
“Saat ini kami berupaya kerja sama dengan aparat desa untuk mengedukasi warga agar jujur melaporkan diri bahwa mereka sempat kontak pasien Covid-19 asal Padangpariaman. Hal ini sangat penting untuk segera terdeteksi, tentu kita semua berharap tak ada yang positif,” ujarnya.
Dengan demikian saat ini Kota Pariaman berada pada posisi nol kasus Covid-19, nol OTG dan nol PDP. Syahrul berharap kondisi nol persen ini bisa tetap terus dipertahankan, memutus mata rantai penularan Covid di Sumbar. (tno/nia)
The post Telusuri Dugaan Penularan ke ASN dan Dewan appeared first on Padek.co.