in

Tenker Terbakar, Satu Tewas

TERBAKAR: Kapal tanker terbakar di Pelabuhan Pantai Stres, Jodoh, Batam, Rabu (16/11). f-istimewa

Batam – Sebanyak lima unit mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di atas kapal tanker. Selain itu, ada dua unit kapal dengan fasilitas pemadam kebakaran milik KPLP juga diturunkan. Pemadaman berlangsung cukup lama, hingga lebih tiga jam, Rabu (15/11) di pelabuhan Pantai Stres, Jodoh. Posisi kapal tanker sendiri sedang labuh jangkar di pelabuhan yang dalam proses pembangunan. Kapal yang terbakar itu bersandar ke pelabuhan bersama satu unit kapal lain, bermerek, MT Sunocean.

Untuk memadamkan api di atas dan lambung kapal, puluhan orang petugas kebakaran baik dari Pemko dan KPLP, melakukan pemadaman api. Mobil pemadam kebakaran milik Pemko Batam, terus menyemprot air dari darat. Sementara dari laut, dua unit kapal pemadam kebakaran milik KPLP, dengan merek KN Rantos dan KN Sarotama, menembakkan air untuk memadamkan api.

Saat berita ini dibuat, api belum sepenuhnya padam. Diduga, pemadaman sulit dilakukan, karena di lambung kapal tanker itu, masih ada sisa-sisa minyak. Tidak hanya menyemprot kapal yang terbakar.

Pantauan Tanjungpinang Pos, petugas juga melakukan penyemprotan air ke arah kapal yang bergandengan dengan kapal yang terbakar, untuk menghindari kebakaran terjadi pada kapal kedua. Sejumlah warga juga banyak mengabaikan kesibukan petugas pemadam kebakaran.

Sekitar 50 meter dari lokasi kapal terbakar, satu mayat ABK, terbujur di atas tanah. Petugas dari kepolisian langsung bergegas memanggil ambulans. Satu unit mobil ambulans mendekati korban yang sudah terbujur kaku. Kemudian satu orang petugas berlari ke arah kapal patroli KPLP, untuk meminta kantong mayat.

Kondisi korban terlihat menghitam. Kondisinya cukup menyedihkan, karena selain menghitam karena terbakar, ususnya juga terurai di samping jenazah. Selain itu, kakinya juga terlihat putus. Tidak lama kemudian, aparat kepolisian memasukkan mayat korban ke dalam mobil ambulans, sebelum dibawa dari lokasi kejadian.

”Itu tadi kayaknya terlempar hampir 50 meter. Pelat besi itu juga terlempar dari kapal ke darat ini,” cerita seorang saksi mata, yang ditemui di lokasi kejadian.

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian sendiri ikut turun ke lokasi, bersama dengan Gubernur Kepri, Nurdin Basirun. Saat keduanya turun, sisa kebakaran masih terihat di atas kapal tanker. Saat api di atas kapal sudah mulai padam baru petugas kebakaran naik ke atas kapal yang terbakar.

Dua orang petugas kebakaran kemudian membuka penutup lambung kapal tanker. Walau tidak terlihat lagi api dari lambung kapal, namun asap masih keluar. Kemudian petugas dari atas kapal pemadam kebakaran milik KPLP, menyemprotkan air ke atas kapal hingga masuk lambung kapal.

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Sam Budigusdian yang ditemui di lokasi kejadian mengaku cukup prihatin dengan kejadian itu. Dinilai, kejadian itu terjadi karena pihak kapal juga dinilai tidak memperhatikan standard keamanan. Kejadian kebakaran diduga karena aktivitas pemotongan besi, yang menimbulkan percikan api.

”Kita cukup prihatin dengan kebakaran ini hingga menimbulkan korban. Kerja prihatin. Ini kapal tanker. Mereka memotong besi, hingga terjadi percikan,” jelas Sam.

Dibeberkan, dari laporan anak buahnya saat dirinya tiba di lokasi kebakaran, korban meninggal di TKP, karena terbakar dan terlempar karena ledakan. ”Satu orang lainya luka serius dan satu luka ringan. Mereka lagi perbaikan, ada gas untuk melas. Jadi ada percikan,” sambungnya.

Kesimpulan sementara, kebakaran terjadi karena kapal dan ABK tidak dilengkapi standard pengamanan. Selain pelat besar yang terlempar dari atas lambung kapal, ditemukan juga tabung gas, yang digunakan untuk aktivitas pekerja di sana.

”Ini mungkin kurang safety. Di lambung masih ada sisa gas. Tidak tahu kapal ini milik siapa. Tapi pelabuhan ini milik pribadi. Tapi kejadian karena pemotongan material kapal. Sementara di lambung kapal, masih banyak sisa-sisa minyak,” ujar Sam.

Pada kesempatan itu, Sam juga sempat menyinggung situasi di pelabuhan. Saat kebakaran itu, hanya ada aparat TNI, PBK, Kepolisian dan warga. Sementara pengusaha tidak terlihat ikut membantu.

”Kita juga mengimbau pengusaha, membangun solidaritas. Jangan hanya mau demo UWTO, solidaritas. Tapi ketika ada musibah, tidak ada yang turun,” cetusnya.

Sementara Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengimbau agar pengusaha melengkapi karyawannya dengan safety. Disebutkan, terjadi kebakaran karena ketidak hati-hatian.
Harusnya, untuk perbaikan kapal tidak dilakukan anak buah kapal sendiri. Sehingga tidak terancam soal keamanannya.

”Tidak bisa mengerjain sendiri. Ini pelajaran untuk kita. Mudah-mudahan segera dibawa dari pelabuhan ini. Takutnya di sini tenggelam, lebih repot, karena dekat pelabuhan. Lebih baik dibawa ke tempat lebih jauh,” imbaunya.(Martua)

What do you think?

Written by virgo

Kondisi Memanas, Pakistan Evakuasi Ribuan Warga dari Kashmir

KPK Kantongi Dokumen MAXpower Lebih Lengkap dari FBI