in

TKP Kecelakaan jadi Arena Swafoto

Lokasi kecelakaan yang melibatkan Setnov di Jalan Permata Berlian, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga kemarin (18/11) masih ramai dikunjungi warga yang penasaran. Mereka berdatangan, mulai sekadar melihat, berswafoto, hingga mengabadikan tiang lampu yang berhasil “menghentikan” pelarian ketua DPR tersebut.

Di tempat kejadian perkara (TKP), ada karangan bunga yang bertulisan “Meskipun sudah ditabrak, semoga hukum kita setegak tiang ini”. Nama pengirimnya salah satu portal online. Di tiang tersebut, juga ditempel semacam boneka yang terbuat dari gumpalan kertas koran. Berposisi memeluk erat dan mencium tiang tersebut. Beberapa pengendara mobil bahkan menyempatkan diri berhenti dan keluar dari kendaraan.

Sekitar pukul 13.00 Eko Darmawan, pengemudi ojek online, menepi dan mengajak penumpangnya mengabadikan tiang tersebut. Setelah beberapa kali jepret, mereka berdua kembali ke lokasi sepeda motor yang diparkir di seberang jalan. Eko tampak mengunggah fotonya bersama tiang dan karangan bunga tersebut sambil tersenyum puas. “Aku habis melayat,” selorohnya dengan bangga.

Eko, yang tinggal di Grogol, Jakarta Barat, menyempatkan mampir untuk melihat sendiri lokasi kecelakaan. Dia pun semakin ragu kecelakaan pada Kamis malam (16/11) itu sungguhan. “Ini sudah pasti rekayasa. Lihat, jalannya saja nggak baret, pasti nabraknya pelan-pelan,” katanya sambil menunjuk trotoar.
Setelah Eko berlalu, dari arah selatan Jalan Permata Hijau, datang tiga orang yang berkendara dengan sepeda motor. Mereka adalah Wahid Nur Abdullah, Maryanto, dan Mamat Majid. Ketiganya bekerja di perusahaan yang terletak beberapa ratus meter dari TKP. Wahid bahkan membawa tangga ala petugas PLN. Sambil cengar-cengir, ketiganya memarkir sepeda motor dan menyeberang ke arah tiang.
 
Dengan masih memakai helm putih, Wahid menempelkan tangga pada tiang tersebut, lalu menaikinya. Sampai setengah tiang, Wahid mengeluarkan obeng dan mulai mencolok-colok kabel di tiang tersebut. Tangan kirinya memegang sebuah HT. Maryanto, yang berdiri di bawah Wahid, juga memegang HT, berakting seolah-olah supervisor lapangan. Keduanya tampak bercakap melalui HT. “Gimana, Bos? Aman, Bos?” kelakar Maryanto.

Sementara itu, Mamat, yang berdiri di kejauhan, mengabadikan tingkah dua rekannya tersebut. Mengapa membawa tangga? “Ya kasihan tiangnya kena tabrak, makanya kami bawa tangga untuk perbaiki,” katanya sambil mengetuk-ngetuk tangga aluminium itu. Menurut Wahid, lebih baik menjenguk si tiang daripada manusia yang benar-benar menjadi korban kecelakaan tersebut.

“Kalau jenguk di rumah sakit, harus bawa jeruk, buah, segala macam. Kalau di sini, cukup bawa tangga,” kata Wahid, lalu cengengesan. Ide nyeleneh itu dicetuskan Maryanto. Pagi saat menuju tempat kerja, Maryanto melihat TKP. Muncul ide di pikirannya untuk “menghasut” dua teman satu kantor mengunjungi TKP dan melakukan aksi kreatif. “Akhirnya, kami putuskan bawa tangga,” kata Maryanto, lalu senyum-senyum.

Kecelakaan Setnov benar-benar menjadi inspirasi kreativitas yang jenaka. Meski diancam proses hukum, warganet tetap ramai-ramai membuat candaan mengenai Setnov. Bukan hanya itu, momen kecelakaan yang melibatkan Toyota Fortuner itu juga memantik kreativitas admin Twitter yang menjual beberapa merek mobil lain. Di Google Play, juga dapat diunduh permainan yang tampaknya terinspirasi kecelakaan Setnov. Permainan tersebut berupa tiang lampu yang menghindari tabrakan mobil. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kelangkaan Pupuk jadi Masalah Petani di Sumbar

Bareskrim Kejar Tersangka Utama Penipuan Mione