in

Wajib Miliki Kemampuan Kegawatdaruratan

Penanganan cidera bagi wisatawan penyuka objek wisata alam terbuka seperti objek wisata Air Terjun Lubuak Nyarai, di kawasan Hutan Gamaran, Korong Salibutan, Kecamatan Lubukalung, Padangpariaman, Sumbar, jelas tak bisa sembarangan. Salah dalam penanganan, bisa berakibat fatal terhadap keselamatan wisatawan tersebut.

Merujuk itulah, sebanyak 50 tour guide (pemandu wisata) Air Terjun Lubuak Nyarai mengikuti pelatihan kegawatdaruratan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand), Jati, Padang, Sabtu (4/11). Kegiatan yang menjadi program pengabdian masyarakat FK Unand ini, digelar melibatkan UKM Hippocrates Emergency Team (HET) FK Unand.  

“Bila tour guide sudah memiliki kemampuan kegawatdaruratan, jelas membuat wisatawan bertambah nyaman menikmati objek wisata ini. Itulah sebabnya, kita merasa terpanggil membekali tour guide, khususnya di objek wisata Air Terjun Lubuak Nyarai. Sepengetahuan kita, tour guide di sini masih perlu dibekali ilmu soal kegawatdarutan,” terang Dekan Fakultas Kedokteran Unand Dr dr Wirsma Arif Harahap SpB (K)-Onk kepada Padang Ekspres di sela-sela acara.

Diakui Wirsma, kemampuan kegawatdarutan mutlak dimiliki tour guide di objek-objek alam terbuka. Di Lubuak Nyarai ini misalnya, wisatawan mesti berjalan kaki 5,3 km sebelum sampai di lokasi. Tentu selama perjalanan, risiko wisatawan cidera baik terpeleset, kram dan lainnya, terbuka lebar. Bila tour guide tidak dibekali kemampuan kegawatdaruratan, jelas bisa bermasalah nanti.  

Dalam pelatihan berlangsung dua hari ini, diisi narasumber berlatar belakang dokter spesialis. Materi-materinya terdiri dari bantuan hidup dasar, luka pendarahan, patah tulang, keracunan dan digigit hewan berbisa. Lalu, cidera olahraga dan teknik evakuasi dan penyisiran. Selain penyampaian materi, juga diikuti praktik memanfaatkan peralatan yang disediakan FK Unand.    

“Lewat kegiatan ini, kita berharap kemampuan tour guide bisa lebih berkembang dalam penanganan kegawatdaruratan. Sekaligus, bisa memberikan pembelajaran kepada rekan-rekannya yang lain. Rencananya, ke depan kegiatan ini bisa dikembangkan ke pemandu wisata di daerah lainnya,” ujar Ketua UKM HET Mawaddatul Husna didampingi Ketua Pelaksana Budi Junio Hermawan. 
 
Di sisi lain Wakil Ketua LA Adventure yang juga menjadi peserta dalam pelatihan ini, Fidaus menyambut baik kegiatan seperti ini. Diakuinya pelatihan-pelatihan seperti ini perlu lebih ditingkatkan ke depannya. “Kendati kita pernah mendapat pengetahuan soal kegawatdaruratan ini, tapi kali ini lebih baik seiring adanya praktik mengunakan boneka,” kata dia. (*)   

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Malaysia vs Indonesia: Wajib Menang untuk Posisi Runner Up

Syafira, Karate Kid Asal Batam Kesulitan Mendapatkan Biaya Perjalanan dan Hidup Untuk Lomba di Belgia