Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan 16 warga negara Indonesia yang dipulangkan dari Marawi, Filipina Selatan, bukan bagian dari kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.
Wiranto mengatakan Kepastian itu didapatkan dari hasil penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme terhadap 16 WNI tersebut. “Mereka itu jamaah tablig dan secara politis atau kacamata teroris mereka tak terdaftar (sebagai teroris),” kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Senin (5/6), dilansir dari CNN Indonesia.
Berdasarkan identifikasi itu, Wiranto menuturkan pemerintah akhir pekan lalu mengupayakan ke-16 WNI tersebut keluar dari Marawi yang masih mencekam lantaran pertempuran antara tentara pemerintah Filipina dengan kelompok radikal. “Karena tak terdaftar maka mereka dikeluarkan agar selamat,” ujar dia.
Untuk diketahui, pada Sabtu (3/6) malam 16 WNI yang dievakuasi dari Marawi telah tiba di Indonesia. Saat tiba, ke-16 WNI itu kabarnya ditempatkan sementara di sebuah masjid di kawasan Jakarta Barat. Total ada 17 WNI yang kembali dari Marawi. Dikutip dari detikcom, juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa 17 WNI itu juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia dinilai telah bertindak secara cepat untuk melakukan evakuasi. “Mereka juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah Indonesia karena telah berhasil mengevakuasi mereka dari tempat yang mereka anggap tidak sesuai dengan harapan mereka,” kata Arrmanatha.
LOGIN untuk mengomentari.