in

BMKG: Akibat Geseran Udara dan Suhu Air Laut

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padangpariaman menyebut hujan lebat yang terjadi sejak 3 Januari 2017 di Sumbar, akibat belokan massa udara dari Aceh dan Lampung. Itu diperparah naiknya suhu permukaan air laut di perairan Sumbar. 

Kondisi lokal dan kelembaban per lapisan udara disinyalir sangat mendukung terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 

“Posisi MJO (Madden Julian Oscillation) sampai tanggal 3 Januari 2017 berada di kuadran 3 wilayah Indian Ocean. Sehingga, MJO mendukung terhadap meningkatnya pembentukan awan hujan di wilayah Sumbar pada tanggal 3 – 5 Januari 2017,” ujar Kepala Seksi dan Informasi BMKG Padangpariaman, Budi Samiaji, Kamis (5/1).

Berdasarkan peta analisis Sea Surface Temperature (SST) pada Kamis (5/1), suhu permukaan laut wilayah perairan Samudera Hindia Bagian Barat Sumbar cukup hangat berkisar 28-29. Kondisi ini mendukung penguapan di laut, sehingga menambah kandungan uap air dan memicu proses pertumbuhan awan-awan konvektif.

Berdasarkan data kelembaban relatif dari hasil pengamatan radiosonde, secara umum di Sumbar pada lapisan 850 mb, 700 mb dan lapisan umumnya bernilai 90-97%.

“Nilai ini melebihi nilai ambang batas syarat terbentuknya awan CB (Cumulonimbus ) yaitu lapisan 850 mb  >90% dan 700 mb  > 90%. RH lapisan 500 mb berkisar antara 80%. Di mana, nilai ini melebihi ambang batas syarat terbentuknya CB yaitu >40%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi udara sangat basah yang berpotensi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan cukup besar di wilayah tersebut,” jelasnya.

Berdasarkan citra radar PAC 24 jam, sambungnya, nilai PAC di wilayah Agam dan Solok  bagian barat mencapai 83 mm. “Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hujan lebat di wilayah Agam, Solok dan sekitarnya,” jelasnya.

BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini cuaca secara umum di Sumbar. Diperkirakan masih berpotensi hujan sedang-lebat disertai angin kencang di Padang, Agam (Malalak), Kabupaten Solok, Solok Selatan, Limapuluh Kota, Padangpariaman (Batang Anai) dan sekitarnya.

Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 19.00 dan meluas ke wilayah Tanahdatar, Sijunjung dan sekitarnya. 

Kepala Analisa Prakiraan cuaca BMKG Ketaping Padang, Budiman Samiaji mengatakan, potensi hujan lebat di wilayah Riau bagian barat juga berpotensi meluas ke Sumbar bagian Timur, seperti Limapuluh Kota (Pangkalan, Kotoalam, Baso), Payakumbuh dan Pasaman bagian timur.

Sementara angin kencang berpotensi terjadi di Mentawai, Pesisir Pantai Sumbar, Padangpanjang, Bukittinggi, Agam, Limapuluh Kota, Pasaman Timur, sebagian Solok, dan Solok Selatan

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara menyebutkan, logistik sudah disiapkan BPBD untuk mengantisipasi bencana yang melanda Sumbar. “Bila kekurangan logistik, pemerintah provinsi segera mengatasinya,” kata dia. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Perjuangan Amrizal Menjadi Petani Sukses Kelapa Sawit

Padang-Painan Lumpuh