Bokek habis Lebaran? Itu ibarat kesialan bagi yang sudah menata keuangannya sebelum Lebaran. Udah capek-capek membaginya ke pos-pos pengeluaran, toh tetep bokek juga. Ternyata ada beberapa pos pengeluaran yang kebobolan karena dana yang tersedia tergerus.
Sobat pasti bertanya-tanya pos-pos mana saja yang kebobolan sehingga membuat bokek. Kalau diteliti baik-baik balik ke belakang, sobat pasti bakal nyadar kalau uang salam tempel (angpao Lebaran) ternyata membengkak jauh dari yang direncanakan. Selain ponakan, teman-teman ponakan yang datang juga kasihan kalau tidak dikasih uang salam tempel, meski nominalnya lebih kecil.
Itu baru uang salam tempel, belum lagi kebutuhan-kebutuhan menu Lebaran yang dalam praktiknya musti terus ditambahin dan mau tidak mau merogoh kocek. Selain itu, acara-acara tak terencana alias dadakan mulai reuni bersama teman-teman kampung, teman-teman sekolah hingga teman-teman kuliah yang berujung pada makan-makan di rumah makan dan penggalangan amal untuk sekolah.
Ada lagi, saat hendak balik dari mudik ke tempat kerja dengan mampir dulu ke pusat oleh-oleh. Keuangan pun makin kebobolan karena kalap saat membeli oleh-oleh karena tergiur banyak varian baru.
Nasi sudah menjadi bubur. Bokek sehabis Lebaran itu menyisakan penyesalan yang perlu direlakan dan diikhlaskan. Semua sudah terjadi. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menjamin hidup tetap berlangsung hingga dapat gajian lagi.
Oleh sebab itu ada langkah-langkah penyehatan keuangan yang perlu dilakukan mulai dengan benar-benar mengecek kondisi keuangan agar tahu pasti kondisi keuangan. Setelah mendapatkan angka pasti uang sisa-sisa Lebaran, saatnya untuk menyusun kembali anggaran pengeluaran dengan melakukan sejumlah pengetatan pengeluaran pos-pos yang tidak masuk kategori prioritas, misalkan paket internet, pengeluaran makan siang yang diganti dengan bekal dari rumah, transportasi dengan kendaraan umum seperti busway.
Selain pengetatan ini, menunda barang belanjaan yang tak dibutuhkan selama masa paceklik ini tepat dilakukan. Dan yang penting dilakukan, di tengah kekeringan dana, tetap mengembangkan dana dari hasil pengetatan baik juga dilakukan, semisal melalui IPOTPAY. Apalagi, sekecil apa pun uangnya, kini sudah bisa dikembangkan untuk mendapatkan imbal hasil tinggi 7-9% pertahun melalui investasi reksa dana yang sudah terjangkau dan gampang dinikmati dengan smartphone di genggaman tangan.
Tags: Tips Keuangan, Ipotaja
Loading…