Suwarlis Pokia, kakek berusia 75 tahun asal Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII, Sijunjung, dilaporkan hilang oleh pihak keluarga, Kamis (8/2). Korban meninggalkan rumah sehari sebelumnya untuk menyabit rumput, namun tak kunjung pulang.
Warga setempat bahkan sudah melakukan upaya pencarian bersama, kemarin . Lantaran tak memiliki petunjuk, proses pencarian pun kemudian turut melibatkan pihak kepolisian, TNI, serta Tim BPBD Sijunjung.
Pencarian dilakukan dengan cara menyisir akses jalan yang biasa dilewati korban, memeriksa semak-semak, aliran anak sungai, serta tempat-tempat tertentu yang dinilai mencurigakan.
Hingga berita ini dilansir berbagai spekulasi berkembang di tengah-tengah masyarakat atas hilangnya korban. Mulai dari terpeleset jatuh, terluka, ancaman hewan buas, digigit hewan berbisa, sampai dugaan korban kriminalitas dan dilarikan orang sibunian/mahluk halus.
Keberadaan dan nasib korban saat ini masih misterius. “Sekitar pukul 11.00 tadi, Polsek Koto VII sudah menerima laporan perihal kehilangan korban dari pihak keluarga korban,” kata Kasat Reskrim Polres Sijunjung, Muhammad Yasin, membenarkan.
Keterangan dari pihak keluarga lanjut Kasat, korban meninggalkan rumah pada Rabu pagi pergi mencari rumput. Namun hingga sore hari, korban tidak kunjung pulang ke rumah sehingga memantik rasa khawatir pihak keluarganya.
Pihak keluarga semula sudah berupaya mencari, namun tak membuahkan hasil. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke pihak nagari dan selanjutnya mengkoordinir warga untuk melakukan pencarian bersama pada malam hari.
Selama dilakukan pencarian, didapat informasi bahwa korban terakhir kali terlihat di wilayah Ciambai Jorong Kampungbaru, Nagari Palaluar, Kecamatan Koto VII. Informasi inipun menjadi titik awal dalam upaya pencarian korban selanjutnya.
“Pihak keluarga bersama perangkat Nagari Tanjung dan puluhan masyarakat melakukan koordinasi, diikuti memberikan laporan ke Polsek Koto VII. Pascamasuknya laporan, secara bersama-sama langsung dilakukan proses pencarian,” ujar M. Yasin. Hingga Kamis sore, operasi pencarian korban masih belum berhasil. (atn)