in

Efek Samping Covid, Pasien Meninggal karena Ereksi Lama

PROHABA.CO, WASHINGTON DC – Seorang pasien Covid-19 meninggal setelah mengalami ereksi selama tiga jam yang menyakitkan sebagai efek samping dari komplikasi penyakitnya yang jarang terjadi.

Kasus ini dilaporkan oleh The American Journal of Emergency Medicine, merujuk pada data Covid-19 di AS, namun identitas lengkap pasien asal Washington DC, Amerika Serikat, itu tidak disebutkan.

Melansir World of Buzz pada Sabtu (13/3/2021), seorang pria 69 tahun dengan obesitas harus dirawat di IGD setelah mengalami sesak napas pada 1 Januari 2021.

Pria itu minum obat untuk sesak napas yang diresepkan dokter kepadanya, tetapi hal itu tidak membantu.

Ia juga tidak segera melakukan tes Covid-19, kendati kondisinya mencirikan gejala tersebut hingga kondisinya memburuk dengan disertai batuk dan demam selama sepekan.

Saat melakukan tes Covid-19 di ruang gawat darurat, para dokter mendapatkan hasil diagnosis positif virus corona.

Pasien ini kemudian dirawat di rumah sakit, tapi dalam sepuluh hari kondisinya semakin memburuk hingga membutuhkan steroid dan ventilator untuk membantu pernapasannya.

Saat itu, pasien ditelungkupkan untuk merangsang aliran udara ke seluruh tubuh.

Baca juga: Efek Vaksin pada Wanita Lebih Buruk Dibanding Pria

Setelah itu, pria ini justru mengalami kondisi langka, yaitu priapisme, suatu kondisi di mana seorang pasien mengalami ereksi (zakar tegang) yang menyakitkan selama berjam-jam.

Komplikasi ini terjadi ketika darah tidak dapat keluar dari penis atau mengalir dengan tidak semestinya ke bagian pribadi pria.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pelaku Begal Ditembak

Doa Krisdayanti untuk Aurel dan Bisikan kepada Atta