Jakarta (ANTARA) – Rumah produksi Sinemaku Pictures bekerja sama dengan Legacy Pictures merilis film terbaru mereka yang mengusung genre horor bertajuk “Temurun”, mengisahkan praktik pesugihan demi kelancaran bisnis turun temurun dikemas dengan unsur cerita horor penuh misteri dan drama keluarga.
Film “Temurun” menceritakan kisah sepasang kakak beradik bernama Sena (diperankan Bryan Domani) dan Dewi (diperankan Yasamin Jasem) yang tinggal bersama ibunya. Menjalani hidup tanpa kehadiran sosok ayah, Sena dan Dewi menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.
Selain bekerja, Dewi juga harus mengurus sang ibu yang selalu merasa cemas dan paranoid karena merasa ada sesuatu yang ingin memisahkan keluarga mereka. Tak jarang, karena rasa paranoid itu, ibu Dewi dan Sena melakukan hal-hal aneh setiap malam hingga Sena menganggap ibunya sudah tidak waras.
Kejadian tragis menimpa keluarga mereka ketika sang ibu meninggal dibunuh akibat kelalaian yang dilakukan oleh Sena. Kejadian itu membuat hubungan Sena dan Dewi menjadi renggang karena Dewi menyalahkan Sena atas kepergian ibu mereka. Selain itu, Dewi menjadi sangat terpuruk dalam kesedihan dan trauma yang mendalam karena kehilangan orang yang sangat disayanginya.
Tak lama setelah kematian sang ibu, tak disangka ayah Sena dan Dewi muncul dengan niat untuk mengajak mereka tinggal di kota bersama keluarga. Setelah melewati perdebatan, akhirnya kakak beradik itu memutuskan untuk ikut ayah mereka tinggal di kota.
Ternyata sang ayah mengajak mereka tinggal bersamanya di kota untuk mempersiapkan Dewi sebagai penerus perusahaan produksi daging keluarga yang dikelola secara turun temurun. Tiba di rumah tersebut, Dewi dan Sena dikenalkan kepada nenek kandung mereka, Gayatri (Jajang C. Noer) yang juga menjadi pemimpin dari perusahaan produksi daging milik keluarga.
Untuk mempersiapkan mereka sebagai penerus pimpinan perusahaan, Dewi dan Sena diberikan pekerjaan untuk mengenal lebih dalam soal bisnis tersebut. Sena ditunjuk mengurus bagian produksi daging sementara Dewi dipercaya menangani urusan administrasi perusahaan.
Tinggal di rumah baru, Dewi masih merasa rindu dengan mendiang ibunya namun pada akhirnya dia menemukan sedikit kenyamanan dengan nenek Gayatri. Sedangkan Sena terus berusaha untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya yang sempat berpisah sejak dirinya masih kecil.
Misteri pun muncul ketika Sena tak sengaja menemukan tanda-tanda pesugihan untuk sosok iblis misterius yang menjadi penyebab bisnis keluarganya terus berjalan selama puluhan tahun.
Akhirnya terkuak bahwa praktik pesugihan ini membutuhkan tumbal anak laki-laki sedangkan anak perempuan yang dalam hal ini berarti Dewi dipersiapkan menjadi wadah baru iblis yang bersemayam di dalam tubuh Gayatri.
Ayah Dewi dan Sena berusaha untuk menyelamatkan anak-anaknya dengan mengakhiri praktik pesugihan yang memakan korban ini namun sayang usahanya gagal dan dia harus meregang nyawa. Sena yang telah mengetahui fakta menyeramkan tersebut memutuskan untuk mengajak Dewi melarikan diri dari rumah Gayatri.
Film “Temurun” lebih banyak mengandalkan adegan “jumpscare” untuk menakuti penonton dengan sedikit bumbu sadis (gore) dalam beberapa adegan yang menambah kengerian film tersebut.
Adegan-adegan “jumpscare” dalam film ini sukses dibawakan hingga tak jarang penonton berteriak kaget dan ketakutan saat sosok hantu dengan wujud mengerikan tiba-tiba muncul.
Selain sosok iblis yang dipuja oleh keluarga Gayatri, sosok hantu yang sering muncul dalam “Temurun” adalah arwah ibu Sena dan Dewi.
Sayangnya sosok hantu sang ibu seolah hanya sekadar sebagai pembuat takut penonton di adegan-adegan horor terutama saat adegan “jumspcare“, sedangkan kontribusi tokoh ibu dalam progres cerita kurang begitu diangkat.
Dari segi cerita, film “Temurun” berhasil membawakan alur yang cepat tapi masih dapat dinikmati dan dimengerti tanpa banyak adegan horor yang tidak perlu dan bertele-tele. Seiring berjalannya alur film, progres cerita dan adegan pun digambarkan semakin intens terlebih saat konflik antara tokoh ayah Dewi dan Sena yang mencoba menentang praktik pesugihan iblis Gayatris.
Selain menonjolkan kesan horor yang mencekam, cerita “Temurun” juga menyuguhkan unsur cerita drama keluarga. Film ini menggambarkan bagaimana kehidupan Sena dan Dewi yang harus menjalani hidup tanpa orang tua lengkap.
Lalu juga digambarkan konflik antara kakak adik tersebut setelah kematian sang ibu dimana akting apik Bryan Domani dan Yasamin Jasem semakin menambah kesan dramatisasi dalam hubungan berkeluarga di film “Temurun”.
Drama hubungan antara anak dan orang tua juga disajikan dalam cerita, misalnya tokoh Dewi yang sangat menyayangi ibunya dan rela bekerja mencari nafkah dan mengurus sang ibu dengan segala kondisinya. Kemudian turut digambarkan bagaimana kedekatan antara Sena dengan sang ayah.
Film “Temurun” merupakan karya ketiga dari rumah produksi Sinemaku Pictures yang didirikan mantan aktor cilik Umay Shahab dan aktris Prilly Latuconsina.
Setelah merilis dua judul film bergenre drama dengan tajuk “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti Di Sini”, Sinemaku Pictures mencoba untuk menjamah genre baru yakni horor yang tengah digandrungi oleh industri maupun penikmat film di Indonesia.
Tidak hanya menjadi kali pertama Sinemaku menjamah genre horor, film “Temurun” juga menjadi debut Inarah Syarafina menjadi sutradara serta Vonti Suwandi sebagai penulis naskah.
Kendati menjadi kesempatan eksplorasi hal baru baik bagi rumah produksi Sinemaku maupun tangan-tangan kreatif di baliknya, tim kreator film “Temurun” mengaku bersemangat dan menjalani segala proses penggarapan secara totalitas.
Faktor tersebut diakui oleh pemeran utama Bryan Domani sebagai alasan dirinya yakin untuk menerima tawaran peran di “Temurun” yang menjadi film horor pertama yang dibintanginya.
Film “Temurun” dibintangi oleh deretan aktor dan aktris kenamaan tanah air di antaranya Bryan Domani, Yasamin Jasem, Jajang C. Noer, Kiki Narendra, Mian Tiara, Nagra Pakusadewo, dan Karina Suwandi.
Apa yang akan terjadi pada Dewi dan Sena? Apakah ritual pesugihan iblis keluarga Gayatri akan berhasil? Temukan jawabannya dalam film “Temurun” yang mulai tayang di bioskop Indonesia pada 30 Mei 2024.
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024