in

Halo Bieb, Ini Firzha!

SAAT ini lagi heboh besar chat porno antara yang dituduh Habieb Rizieq Shihab (HRS) dengan Firza yang kini oleh polisi ditetapkan sebagai tersangka pornografi.

Kita tinggalkan dulu soal kebenarannya. Kita tengok sejenak model kasus yang mirip-mirip meski tidak serupa.

Dalam ranah politik, kasus terkait dengan seks bukan cuma baru saat ini. Jejaknya bisa dilacak sejak zaman Gus Dur. Masih kasus foto mirip Gus Dur yang sedang memangku Ariyanti Arsyat alias Arianti Sitepu (38) yang merebak tahun 2000.

Saat itu, Gus Dur diduga gusar dengan isu itu sehingga mempercepat pengumuman kabinet. Kala itu juga diberitakan kesaksian Ariyanti. Menurutnya dia dengan Gus Dur pernah memiliki hubungan khusus. Gus Dur yang waktu itu masih Ketua PB NU bahkan pernah mengajak dirinya ke Bali. Mereka menyewa sebuah vila. Sejak itu, Aryanti mengaku sering bersama di sebuah kamar di Hotel Harco, Jl. Raden Saleh No. 12 Jakarta Pusat.

Dan, kisah inipun singgah ke tokoh politik, seperti Amien Rais, Akbar Tanjung, Ginandjar Kartasasmita, Hamzah Haz, Sutjipto, Yusuf Amir Faisal, Husni Thamrin, Hartono Mardjono, Ahmad Sumargono, serta tokoh lain seperti Jusuf Kalla, K.H. Alawy Muhammad (kiai kharismatik asal Madura), dan Ketua PB NU K.H. Syukron Makmun.

Kita sudah tahu akhir dari cerita Gus Dur kan, meski saat itu Gus Dur menjawab agak kocak: “Gitu aja kok diurusin!”

Bukan hanya Gus Dur. Susilo Bambang Yudhoyono (Sby) juga pernah mengalami terpaan kasus yang mirip. Adalah Zainal Maarif, wakil ketua DPR oleh Partai Bintang Reformasi, yang membongkar kisah jika SBY sudah menikah dengan perempuan bernama Ida sebelum masuk AKABRI dan memiliki anak. Kemudian setelah sukses bekarir, SBY menikah dengan anak jenderal, Ani, lalu melupakan istri dan anaknya.

Terakhir, setelah bebas dari penjara, Zainal Maarif justru bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 2009 menjelang Pilpres.

Isu “main” dengan perempuan tidak hanya singgah ke tokoh kaliber presiden. Kasus yang sama juga pernah melanda tokoh sejuta umat, Zainuddin MZ yang dikaitkan dengan perempuan bernama Aida Saskia.

Di tengah upayanya terjun kembali menekuni dakwah dan mendekati umat, KH Zainuddin MZ dihantam badai fitnah yang cukup besar medio Oktober 2010. Seorang penyanyi dangdut bernama Aida Saskia membuat pengakuan menggegerkan, mengaku menjadi korban tindakan asusila Dai Sejuta Umat.

Kasus yang sempat menggegerkan Tanah Air dan menjadi menu utama sajian media-media nasional itu terjadi tak berselang lama dengan maraknya kasus video Ariel (mantan vokalis Peterpan) dengan Luna Maya dan Cut Tari.

Zainuddin MZ merasa nama baiknya telah dicemarkan. “Aida diduga telah didanai pihak ketiga untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap Pak Haji, keluarga, dan umat,” kata Hafiz Syahnara, juru bicara Forum Solidaritas Ulama.

Kasus jebakan dengan perempuan juga menimpa Ketua KPK Antasari Azhar. Paska bebas, Antasari menyebut Rani Juliani menjebaknya. Kala itu Antasari tepergok berada di sebuah kamar 808 Hotel Grand Mahakam pada Mei 2008. Sementara itu, Rani merupakan istri siri Nasrudin sejak 2007.

Nasrudin tiba-tiba datang ke kamar tersebut dan memergoki Antasari bersama Rani. Nasrudin kemudian meminta ‘uang tutup mulut’ sebesar Rp 1,2 miliar.

Beberapa bulan kemudian, kasus pembunuhan terjadi. Antasari ditetapkan sebagai tersangka otak pembunuhan. Antasari pun membantah tuduhan dirinya berada di balik pembunuhan tersebut.

Bukan hanya Antasari, Ketua KPK Abraham Samad juga dilanda kasus yang sama, beredarnya foto mesum dirinya dengan seorang wanita bernama Feriyani Lim dan akibatnya menuai kontroversi. Foto yang dimunculkan oleh politisi NasDem itu bersamaan dengan lagi maraknya konflik KPK dengan Polri.

Dalam buku Seni Berperang karya Sun Tsu disarankan juga untuk menggunakan taktik “Persiapkan sebuah perangkap dan perdaya musuh anda dengan umpan.” Dan umpan terbaik adalah kekuasaan, harta dan wanita.

Halo Bieb, Ini Firzha! Apakah akan menjadi bagian dari kisah-kisah dalam drama politik di Indonesia? Kita simak saja dengan seksama. Bisa jadi ia, bisa jadi bukan, bisa jadi hari ini iya, bisa jadi di masa depan, terbantah lagi sebagai jebakan politik, seperti Antasari dengan Raninya. Satu hal yang pasti, tahta, harta dan wanita memang terbukti bersanding, baik dalam arti positif dan sebaliknya. []

Komentar

What do you think?

Written by virgo

Terkait BPKS, Direktur Walhi Aceh Difitnah Oleh Mantan Kolega

AirAsia Beri Diskon 50 Persen ke Destinasi Mancanegara