Setidaknya 10 orang tewas ketika sebuah kapal dari Indonesia karam di perairan Malaysia pada Senin (23/1). Namun hingga kini, proses autopso jenazah masih terus dilakukan sehingga identitas korban tewas belum diketahui. “Sampai pagi ini, pihak rumah sakit belum bisa merilis hasil autopsi dan identifikasi para jenazah. Untuk itu, identitas dan asal para korban meninggal belum bisa dikonfirmasi,” ujar Konsul Jenderal RI di Johor Bahru, Haris Nugroho, Selasa (24/1), dilansir dari CNN Indonesia.
Haris mengatakan, 10 korban yang meninggal itu terdiri dari empat pria dan enam wanita. Selain itu, aparat Malaysia juga berhasil menyelamatkan dua penumpang yang terdiri dari satu orang Malaysia, dan satu warga negara Indonesia asal Kediri, Jawa Timur. Kini, seluruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Sultan Ismail, Johor Bahru. Para korban selamat masih trauma sehingga aparat belum bisa meminta keterangan lebih lanjut. Jumlah penumpang itu pun belum dapat dipastikan.
Berdasarkan data Kemlu, kapal kecil berukuran 18 kaki itu berlayar dari Batam menuju Malaysia. “Para penumpang kapal ini merupakan imigran tanpa dokumen yang ingin masuk ke Malaysia dari Batam,” kata Haris. Kapal itu karam di perairan Tanjung Rhu dan ditemukan oleh masyarakat sekitar sekitar pukul 09.17 waktu setempat. Hingga kini, aparat masih menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal. Namun sebelumnya, Badan Aparat Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan, kapal kemunginan karam karena kelebihan muatan dan cuaca buruk.
LOGIN untuk mengomentari.
