in

Media Online Pengaruhi Tingkat Keterpilihan

BP/IST
Suasana diskusi santai yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel bertema “Peran Media Online pada Pilkada Sumsel 2018”, di Dipo Cafe, Rabu (7/2) malam.

Palembang, BP

Keberadaan media online diakui sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk Sumsel. Bahkan, empat pasang kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel melalui tim medianya masing-masing sepakat bahwa media online dapat mempengaruhi tingkat keterpilihan pada pemilihan gubernur (Pilgub) Sumsel, Juni mendatang.
Hal ini diungkapkan perwakilan masing-masing tim media saat menjadi pembicara pada diskusi santai yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel bertema “Peran Media Online pada Pilkada Sumsel 2018”, di Dipo Cafe, Rabu (7/2) malam.
Hadir empat Media Center (MC) bapaslon Gubernur Sumsel, diantaranya, Mulyono Misman (Dodi-Giri), Alfrenzi Pagarbesi (HD-MY), Firdaus Hasbulah (Ishak-Yudha), serta Rasyid Irfandi (ASRI). Acara diskusi dihadiri para pimpinan redaksi media online, pengamat politik, tokoh ormas, pengamat media, dan dipandu moderator Faturahman.
Perwakilan Tim Media pasangan Dodi Reza-Giri Ramanda, Mulyono Misman mengakui, media online memiliki peranan penting dalam menyampaikan pesan para kandidat ke masyarakat, terutama bagi pengguna internet.
Tidak hanya itu, media online juga sangat efisien untuk mensosialisasikan pelaksanaan pilkada.
“Dari data yang dirilis, pengguna internet di Sumsel mencapai 30 persen, karenanya sebaran messenger pasti sangat luar biasa dan akan berpengaruh terhadap keberhasil tiap kandidat dalam menyampaikan opini, dan untuk meraih kemenangan,” katanya.
Menurut Mulyono, hal ini membuktikan sekarang zamannya digital. Sama saja zamanya media online disinilah para kandidat bisa menyampaikan pesannya secara cepat dan tepat.
Sementara Tim Media pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya, Alfrenzi Panggarbesi menilai, ada perubahan kebiasaan di masyarakat, dari yang dahulu menggunakan media konvensional (surat kabar), beralih ke informasi media online. Ini terlihat sejak Pilpres tahun 2014, saat itu tampak bagaimana dua Capres Joko Widodo dan Prabowo menggunakan media online untuk mencapai target kemenangan.
“Kemudian, kita lihat di Pilkada DKI tahun 2017 lalu, bagaimana informasi silih berganti, dan bagaimana tim sukses pasangan calon memposisikan media online sebagai media strategis untuk bersosialisasi,” kata Oji, sapaan akrab Alfrenzi Panggarbesi.
Senada, Tim Media pasangan Ishak Mekki-Yudha Mahyuddin, Firdaus Hasbullah mengungkapkan, semua kandidat yang maju di Pilgub Sumsel membutuhkan keberadaan media online, hanya saja ia mengingatkan media massa mampu menjaga netralitasnya dalam konteks pilkada.
“Kita juga berharap, media massa, khususnya online ikut serta dalam pengawasan penyelenggaraan pilkada, lalu harus bisa memastikan masyarakat menggunakan hak pilihnya dan terlibat aktif dalam pengawasan penyelenggaran pilkada,” katanya.

Sedangkan, Tim Media pasangan Aswari Rivai-Irwansyah, Rasyid Irfandi menyambut baik keberadaan media massa, termasuk media online untuk mempublikasikan tentang pilkada, baik pemberitaan positif maupun berita negatif.
“Namun, yang penting, media online ini jangan keluar dari jalur dan tetap memegang teguh kaidah jurnalistik,” katanya.
Selain para tim Media masing masing kandidat bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur Sumsel juga hadir praktisi media, Imron Supriyadi, serta tampak pula hadir sejumlah tokoh masyarakat seperti pengamat politik dan sosial asal Unsri, Bagindo Togar, Ketua GAN Nusantara, Dewi Gumay, para tokoh HMI, Ketua Solmet Sumsel, Kemas Zaki, tokoh pemuda RPS, Ketua Koni Palembang Suparman Romans serta sejumlah pimpinan redaksi (Pimred) Media online yang ada di Sumsel.#osk

What do you think?

Written by Julliana Elora

BERITAPAGI – Jumat, 9 Februari 2018

SML Bangun Kawasan Klaska Residence di Surabaya