Jakarta (ANTARA News) – Akselerator global asal Amerika Serikat, Plug and Play, yang baru saja membuka cabangnya di Indonesia menyatakan akan segera menyiapkan program akselerasi bagi startup-startup di Tanah Air.
Saeed Amidi, Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Plug and Play, menyatakan pihaknya bersemangat sekali membawa dan menerapkan platform inovasi korporasi yang digabungkan dengan program akselerator Plug and Play ke Indonesia.
Pertumbuhan pengguna internet dan perangkat mobile yang kian tinggi diakui jadi peluang bagi perkembangan industri digital di Indonesia. Plug and Play Indonesia menjanjikan dukungan kemitraan yang luas dan investasi berupa dukungan operasional maupun pendampingan dari tenaga ahlinya.
“Dengan populasi Indonesia yang semakin terdigitalisasi, kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk melakukan investasi pasa perusahaan rintisan, serta menghubungkan mereka dengan mitra korporasi dengan mitra lainnya untuk membantu mereka berhasil dan membawa mereka ke tingkat global,” jelas Amidi di Jakarta, sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Selasa (15/11).
Cabang baru Plug and Play yang bernama Plug and Play Indonesia terbentuk berkat kerja sama antara Plug and Play dan Gan Capital.
Anthony Pradiptya, CEO Gan Kapital, menambahkan bahwa Plug and Play Indonesia akan berfokus pada startup bidang financial technology dan mobility. Kedua bidang itu sengaja dipilihnya supaya memudahkan dalam mengembangkan perusahaan bimbingannya.
“Kita pilih fintech dan mobile karena keduanya sedang naik daun. Selain itu, biar startup yang mengajukan diri diakselerasi juga lebih fokus, sementara ini karena kalau langsung terlalu luas malah nantinya tidak fokus dan kurang efisien,” jelas Anthony .
Rencananya di tahun 2017, Plug and Play Indonesia bakalan membuka program akselerasi selama 3 bulan bagi startup Indonesia. Mereka menyediakan 20 tempat bagi startup terbaik untuk mendapat dukungan operasional, pendampingan, jaringan kemitraan hingga pencarian pendanaan.
Pembukaan cabang Plug and Play di Indonesia sekaligus pemenuhan janji Amidi kepada pemerintah Indonesia yang dilontarkan ke Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Silicon Valley awal tahun ini.
Dalam situsnya, keterlibatan Amidi dalam membantu startup dan memperluas lapangan kerja telah dimulai sejak 1998. Sedangkan Plug and Play didirikan pada 2006. Sejak saat itu sampai sekarang Plug and Play diklaim telah menghasilkan lebih dari 4 miliar dolar AS dan menciptakan ribuan kesempatan kerja di sektor teknologi.
Plug and Play memilik jaringan bisnis dengan cakupan 200 mitra korporasi, investor, universitas, dan mitra terkait di bidang retail, fintech, IoT, media, dan cloud.
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016