Agar tak Jatuh Korban, Aktifkan Ronda Malam dan Zikir Bersama
Sudah sebulan warga Nagari Surian, Kecamatan Pantaicermin, Kabupaten Solok dihantui pria misterius. Pria tersebut diduga masuk ke rumah warga dalam keadaan telanjang. Yang jadi incarannya perawan dan wanita hamil muda. Dalam menjalankan aksinya pada malam hari, pria tersebut menggunakan topeng dan cepat menghilang.
Sejak sepekan terakhir, hingga Rabu (30/8), sudah empat warga trauma ulah aksi pelaku. Dari beberapa korban dihantuinya, ada yang melihat berbadan hitam dan ada melihat berkulit kuning. Pelaku sudah meresahkan warga Surian, sejak awal Agustus.
“Hampir setiap malam, perawan dan wanita hamil muda dihantui pria misterius yang tidak bisa kenali wajahnya. Ketika korban melihat pelaku dan berteriak minta tolong, pria telanjang itu menghilang dalam sekejap mata,” ungkap Ketua Pemuda Jorong Kayu Manang Surian, Rabu (30/8).
Untuk menghindari korban jiwa, penduduk di sejumlah ke jorongan di Nagari Surian aktif melaksanakan ronda malam hingga pagi hari, terutama rumah warga memiliki anak perawan dan wanita hamil muda.
Di Jorong Tambang, wanita hamil muda bernama Iwat, dan satu pelajar SMA mengalami trauma. Kemudian di Jorong Belakang Pasar atas seorang wanita hamil muda bernama Yuli juga dibuat trauma oleh aksi pelaku. Di Jorong Kototinggi, istri penghulu setempat bernama Emis juga trauma. “Hingga kini, sudah empat warga trauma. Warga menduga pelaku memiliki ilmu hitam,” sebutnya.
Pada wanita hamil tersebut, terlihat ada bekas luka di jari tangannya, saat melawan aksi pelaku. Demi kenyamanan dan keamanan, warga melakukan ronda di malam harinya. “Ada10 jorong dari 14 jorong di Nagari Surian yang aktif ronda malam. Sebab, jorong tersebut yang sering didatangi pelaku misterius itu,” tukas Edi.
Di samping, sudah dibentuk pula Forum Mubalig Kecamatan (FMK) yang dilazimkan doa bersama dalam pengusiran makhluk sudah meresahkan tersebut. Akibat ulah pelaku, perekonomian warga terganggu. Warga ronda malam sehingga di pagi harinya sudah lelah dan letih.
Yuli Erna, warga Jorong Kayu Manang menyebutkan, di rumah tetangganya anak kecil diganggu pria misterius itu. Pria itu bertubuh serba hitam, terlihat di setiap sisi rumah.
Bahkan terlihat juga sedang menjilat darah, namun ketika warga berteriak. Pria misterius itu dengan cepat menghilang. “Ini bukan berita hoax, tapi hal yang nyata menggerogoti kampung kami,” ulas wanita yang berprofesi guru SMA itu.
Ribuan Warga Zikir Bersama
Sementara, Camat Pantaicermin, Syaiful Anwar membenarkan peristiwa itu. Selain mengaktifkan ronda malam di setiap ke jorongan di Nagari Surian. Pihaknya juga melibatkan anggota Polsek setempat, Danramil dan pihak perantau untuk berpartisipasi.
“Kami adakan ronda malam dengan melibatkan Polsek setempat, Danramil serta partisipasi perantau. Hal ini, kita upayakan, agar tidak ada jatuh korban,” tuturnya.
Rabu (30/8) pagi pihaknya menggelar melaksanakan zikir bersama, dan doa tolak bala yang diikuti ribuan jamaah di Masjid Raya Surian mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00.
Dengan harapan, dapat mengusir makhluk atau pria misterius yang kerap mengganggu para perawan dan wanita hamil muda dan bayi perempuan.
Doa bersama tersebut dipandu oleh Ketua MUI, Arijal, dan Ketua Forum Khatib Rusmin dan Mubaliq Kecamatan Pantaicermin serta Camat Pantaicermin Syaiful Anwar.
“Hari ini (kemarin, red), kami gelar zikir bersama diikuti ribuan jamaah, dengan harapan dapat mengusir makhluk atau iblis yang sudah mengganggu warga,” jelas Syaiful.
Dia mengatakan, akan terus menggelar doa dan zikir bersama, hingga kondisi perkampungan di 10 kejorongan aman dan nyaman di Nagari Surian. Sebab, zikir bersama adalah solusi mengusir pria misterius yang sering masuk ke rumah penduduk.
Tidak hanya melibatkan masyarakat Surian, tapi juga peserta didik atau anak sekokah yang ada di Kecamatan Pantaicermin itu. “Kami juga mendatangkan ahli zikir dari Padangpanjang. Mudah-mudahan para pengikut ilmu hitam atau iblis yang sudah meresahkan ini, bisa terusir dari Kecamatan Pantaicermi, terutama di Nagari Surian,” harapnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
