in

Ribuan Pemilih Terancam tak Memilih

Di Payakumbuh, Tiga Paslon Yakin Menang

“H-1” jelang pencoblosan Pilkada Serentak di dua kabupaten/ kota di Sumbar, ternyata masih menyisakan persoalan. Di Kepulauan Mentawai, tercatat sebanyak 1.001 pemilih terancam tak bisa memilih setelah tidak terverifikasi karena belum di-record (terekam) pada KTP elektronik e-KTP. 

Persoalan ini muncul dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Pilkada Mentawai dengan KPU, Panwaslih, kepolisian dan stakeholder terkait, di kantor Bupati Kepulauan Mentawai, tadi malam (13/2). Informasinya, pemkab bersama KPU setempat tengah mencarikan jalan keluar terhadap persoalan ini.           

“Ini bisa menjadi potensi hak pilih masyarakat itu hilang,” ungkap Pj Bupati Mentawai Syafrizal Ucok  kepada Padang Ekspres, di Tuapejat, tadi malam (13/2).

Awalnya, ungkap Syafrizal, terdapat 2.116 warga yang belum terekam e-KTP. Namun setelah dilakukan proses pemberian surat keterangan (suket) oleh Disdukcapil Mentawai, datanya menyusut menjadi 2.101 dan akhirnya jumlahnya jadi 1.001 warga. 

Di luar data 2.116 penduduk itu, menurut Syafrizal, pihaknya sudah melakukan perekaman terhadap 940 pemilih yang sudah mendapatkan suket, sehingga mereka bisa ikut memilih.

“Di samping itu, ada juga pihak yang bermohon agar suket ini diterbitkan di kecamatan saja, tapi kami tidak mau. Takutnya, jadi bumerang bagi kami nantinya. Kalau pemberian suket itu diserahkan ke camat, dan dia pro pada satu paslon bisa jadi masalah,” ujarnya. 

Syafrizal terlihat enggan menyalahkan bawahnya seiring masih adanya penduduk yang tidak punya suket. Malahan, dia menyebut, pihak Disdukcapil Capil Mentawai sudah maksimal lakukan perekaman data pemilih itu.

Soalnya, setelah data warga direkam lalu diverifikasi, memerlukan waktu. Terlebih kondisi geografis daerah terpisah-pisah, jelas membutuhkan biaya sangat besar. 

“Walau waktu hanya tinggal satu hari jelang tanggal 15 Februari, namun bagi kami hal itu tidak menjadi persoalan untuk terus melakukan perekeman e-KTP. Yang jelas, kami upayakan bisa meminimalisir jumlah warga yang terancam tidak punya hak pilih itu,” terang Syafrizal.

Kepala Disdukcapil Kepulauan Mentawai, Tarcisius mengatakan, pemilih potensial yang tidak terdaftar di DPT karena mereka melakukan perekaman e-KTP sesudah penetapan DPT. ”Dari 940 pemilih potensial itu, 916 telah mendapat e-KTP, 24 sisanya diberikan surat keterangan dari Didukcapil,” ungkap Tarcisius. 

Sementara, anggota KPU Sumbar bidang Teknis, Mufti Syarfie menyebutkan, di sisi jumlah DPT Pilkada Mentawai tidak ada masalah. ”Jumlah DPT Mentawai sebanyak 53.557 pemilih, terdiri dari 28.019 pemilih laki-laki dan 25.538 pemilih perempuan,” jelas Mufti.

“Menyangkut data sebanyak 2.116 sebelumnya dirilis Disdukcapil yang belum terekam, nyatanya sudah terekam sekitar seribuan lebih pemilih. Jadi, hanya tinggal sekitar 1.001 pemilih yang tidak terverifikasi tadi,” ulas Mufti.

Penggunaan suket dan KTP, diakui Mufti, berpotensi bermasalah. “Secara teknis jumlah surat suara yang disediakan KPU untuk pilkada lusa beranjak dari jumlah DPT plus 2 1/5 persen per TPS,” jelas Mufti.

Menyangkut persiapan logistik pilkada Mentawai, Mufti menyebut, sudah didistribusikan ke kecamatan, bahkan ada yang sudah sampai di desa. Dengan begitu, dia optimistis logistik pilkada tidak bermasalah.

Calon Optimistis Menang

Di Payakumbuh, sebanyak 84.329 warga Kota Batiah yang masuk DPT bakal memberikan hak suara mereka pada 210 TPS tersebar di 5 kecamatan dengan 48 kelurahan.

Koordinator Divisi Teknis KPU Payakumbuh Hetta Mambayu memastikan, persiapan pemungutan suara sudah matang. Seluruh logistik yang dibutuhkan, seperti kotak dan kertas suara, didistribusikan dari gudang KPU menuju kelurahan, sepanjang Selasa ini (14/2).

“Kertas suara yang rusak dan tidak dapat digunakan, juga akan dimusnahkan hari ini disaksikan Panwaslih dan Kepolisian,” kata Hetta, tadi malam. 

Untuk persoalan pemilih, undangan datang ke TPS juga sudah dibagikan. Masyarakat yang masih belum kebagian undangan bisa datang ke TPS dengan membawa KTP.

“Kemudian, kami juga akan berikan layanan kepada pemilih yang dirawat di rumah sakit atau di rumah sendiri. Nanti, akan ada petugas yang datang ke rumah sakit atau tempat warga dirawat,” kata Hetta.

Sementara itu, seluruh pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Payakumbuh yang dihubungi Padang Ekspres secara terpisah, menyampaikan optimisme mereka memenangkan pemungutan suara. Apapun hasil pilkada akan mereka terima dengan dewasa.

“Dari strategi dan langkah yang dilakukan secara terukur, kita optimistis bisa menang pilkada. Karena, kami yakin masyarakat Payakumbuh punya nurani dan cerdas dalam menentukan pemimpin lima tahun ke depan,” kata calon wali kota nomor urut 1, Wendra Yunaldi.

Wendra yang berpasangan dengan Ennaidi Dt Angguang Nan Pandak, berharap masyarakat menggunakan hak pilih dengan datang ke TPS. “Jangan menyesal, kalau tidak atau salah menggunakan hak pilih lima tahun ke depan,” kata Wendra yang maju dari jalur perseorangan atau independen.

Terkait penyelenggaraan pilkada, Wendra berharap, Panwas dan KPU lebih awas dan netral pada masa tenang ini. “Kalau untuk pemungutan suara nanti, saya menggunakan hak pilih di TPS Padang Tinggi Piliang, persisnya di dekat Sinar Pagi. Kalau Pak Ennaidi, memilih di Napar, Payakumbuh Utara,” ujarnya.

Seandainya tidak terpilih dalam pemungutan suara besok, Wendra memastikan, dia tak akan ke mana-mana.

“Kita tetap warga Payakumbuh. Tidak pernah meninggalkan Payakumbuh. Bagaimanapun, Payakumbuh kampung kita. Persoalan proses politik memang harus dilalui sekali lima tahun. Apapun hasil pilkada besok, akan disikapi secara dewasa. Karena itulah takdir Allah,” pungkas Wendra.

Sedangkan, calon wali kota nomor urut 2, Riza Falepi, tak mau disebut optimistis menang.

“Jangan bilang gitu, kita sampaikan kepada masyarakat berusaha memenangkan pilkada. Kalau dibilang optimis ini, optimis itu, kalau hasil survei cukup. Kalau normal saja, tak jauh  berbeda dengan hasil. Kemungkinan anomali itu ada saja peluangnya. Biasanya, kondisinya kecil,” kata Riza.

Riza yang berpasangan dengan Erwin Yunaz, juga menyampaikan harapan kepada masyarakat, menjelang pemungutan suara besok.

“Harapan sederhana saja, kita bisa menghadirkan pemimpin yang baik, selama kita, memilih secara rasional. Dan, kampanye yang cukup panjang lebih kurang empat bulan ini, itu sudah sangat cukup untuk mengukur kapasitas masing-masing paslon. Baik dari sisi leadership, daya kerja, maupun stamina dalam mengemban amanah rakyat Payakumbuh ke depan,” ujarnya.

Riza yang maju dalam pilkada dengan didukung PKS, Partai Gerindra, PBB, PPP dan Partai NasDem dengan total kekuatan 11 kursi di DPRD, tak mau berkomentar jauh soal penyelenggara pilkada. “Saya no comment saja. So far, so good. Kita hanya berharap Panwas maupun KPU, bisa berlaku adil dan netral,” ujar Riza.

Pada bagian lain, Riza yang akan menggunakan hak suaranya pada salah satu TPS di Koto Baru Balai Janggo, Koto Nan Gadang, Payakumbuh Utara, menyebut, apapun hasilnya tidak masalah.

“Artinya, kalau kita diberi amanah, kita akan bekerja semaksimal mungkin dan langsung bekerja saat itu. Tapi besok, setelah pemungutan suara, saya mau ngurus anak-anak dulu. Anak saya kecil-kecil, kalau tak diurusin, rasanya sedikit ada beban mental. Walau kita punya tamu juga dari Kemenkopolhukam. Terus, kalau saya tak jadi wako lagi, saya kembali ke dunia bisnis yang saya tinggal selama ini,” ulas Riza.

Sementara itu, calon wali kota nomor urut nomor urut 3, Suwandel Muchtar, optimistis bisa memenangkan pemungutan suara, besok. “Insya Allah, dengan memohon kepada Allah dan restu dari masyarakat, kita akan memenangkan pemilihan ini. Apapun hasilnya nanti, kita hormati,” kata Suwandel.

Suwandel yang diusung Koalisi Badunsanak pemilik 14 kursi di DPRD, terdiri dari Golkar, Demokrat, PAN, PDI-Perjuangan, NasDem dan Hanura, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan selama empat bulan kampanye.

“Mohon maaf, bila ada kekhilafan kami. Marilah kita gunakan hak suara, dengan datang ke TPS. Tetap, menjaga keamanan dan ketertiban,” ujarnya. Suwandel yang berpasangan dengan Fitrial Bachri, juga mengapresiasi kerja keras jajaran KPU dan Panwaslih dengan harapan penyelenggara itu tetap netral.

“Kami juga ingin apresiasi Polri, TNI dan semua pihak yang sudah menjaga kemanan dan kedamaian di Payakumbuh selama tahapan pilkada berlangsung,” ujar Suwandel yang akan menggunakan hak suaranya pada salah satu TPS di Ibuah, Payakumbuh Barat. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

DK PBB Ancam Ambil Tindakan Keras atas Peluncuran Rudal Korut

KPU Larang Hitung Cepat di Masa Pemungutan Suara