Yang ngotot memperjuangkan agar jumlah pemain asing di Piala Presiden tak dibatasi adalah para peserta. Tapi, seiring kian dekatnya waktu pelaksanaan, ternyata tidak semua klub memanfaatkan kesempatan tersebut.
Sriwijaya FC dan Persegres Gresik United, misalnya, memilih hanya mendaftarkan tiga pemain asing. Jumlah itu sesuai dengan regulasi yang akan diterapkan di Liga 1 (dulu Indonesia Super League, red) mendatang.
”Biar kami nanti sudah terbiasa dengan aturan tersebut di kompetisi mendatang,” kata Faisal Mursyid, sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, perusahaan pengelola Sriwijaya.
Tiga pemain yang didaftarkan Sriwijaya juga sesuai komposisi yang bakal diaplikasikan di Liga 1 mendatang. Yaitu, dua pemain asing non-Asia (penyerang Beto Goncalves dan Hilton Moreira) dan satu legiun impor Asia (gelandang Yoo Hyun-koo).
Alasan lainnya, lanjut Faisal, melibatkan banyak pemain asing di turnamen yang akan dimulai 4 Februari tersebut bukan pekerjaan mudah. Selain karena harus mengurus dokumen para pemain berupa KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara) yang sangat njelimet, juga bisa mengganggu fokus pelatih untuk membentuk tim jelang kompetisi resmi.
Jumlah pemain asing itu sempat membuat technical meeting Piala Presiden (24/1) deadlock. Sebab, PSSI semula menetapkan bahwa regulasinya sama dengan yang akan diterapkan di kompetisi.
Tapi, klub-klub menganggap, sebagai turnamen pramusim, semestinya Piala Presiden bisa sekaligus jadi ajang menyeleksi pemain asing. Karenanya, meminta agar jumlah legiun impor diluweskan.
Seperti Sriwijaya, Kebo Giras -julukan Persegres- juga memutuskan hanya menggunakan tiga pemain asing di Piala Presiden. Mereka adalah striker Patrick da Silva (Brasil), gelandang Choi Hyun-yeon (Korea Selatan), dan Goran Ganchev (Makedonia).
Alasan mereka juga tidak jauh berbeda, yaitu tidak gampang mendatangkan pemain asing ke Indonesia. Apalagi, manajemen wajib menanggung semua akomodasi para pemain tersebut selama berpartisipasi di Piala Presiden nanti.
”Padahal, belum tentu mereka (pemain asing, red) sesuai dengan ekspektasi kami,” ujar Hendra Febry Kurniawan, sekretaris Gresik United.
Sementara itu, Wakil ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, sebagai operator Piala Presiden, PSSI juga sedang mempertimbangkan regulasi terkait durasi bermain pemain dengan usia di bawah 23 tahun.
“Apakah mereka wajib bermain selama 90 menit atau kurang dari itu, masih kami matangkan,” kata Joko. (*)
LOGIN untuk mengomentari.