Hantam Dua Nagari, 2 Jembatan Rusak
4 Irigasi Jebol, Satu Sekolah Tertimbun
Bencana kembali melanda Kabupaten Limapuluh Kota. Air bercampur lumpur dan material kayu hanyut menghantam Nagari Balaipanjang dan Batupayuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kamis (24/8) dini hari sekitar pukul 01.15 saat masyarakat terlelap.
“Hanya berselang hitungan menit, air naik hingga selutut. Tidak hanya menggenang, namun arusnya cukup deras dengan suara gemuruh,” ungkap Iskandar, 34, warga Jorong Tareh bersama Wali Nagari Balaipanjang Efianto, Kamis (24/8) pagi.
Air bah ini diduga terjadi akibat aliran Batang Mangkisi tidak sanggup menampung debit air yang cukup tinggi. Akibatnya, meluap dengan material lumpur dan sejumlah pohon kayu ikut hanyut. “Kandang sapi saya ikut rusak, air berarus deras menghantam pintu dan masuk ke dalam ruangan,” sebut Anismar, 56, korban air bah lainnya.
Data sementara yang berhasil dihimpun Padang Ekspres hingga Kamis (24/8) siang, sedikitnya 24 unit rumah warga, satu unit sekolah dasar negeri (SDN) 03 Balaipanjang, dua jembatan, ratusan hektare lahan pertanian dan 4 irigasi, serta 4 instalasi sumber air bersih masyarakat mengalami kerusakan cukup parah di Nagari Balaipanjang.
“Satu dapur semi permanen yang dibangun di ujung sebuah rumah warga dan kandang sapi hanyut tak berbekas. Kendati air tidak mencapai ketinggian satu meter, namun arusnya cukup deras,” sebut Camat Lareh Sago Halaban Elfi Zein kepada Padang Ekspres, kemarin.
Lumpur setinggi 20 cm juga menimbun halaman dan delapan ruangan belajar di SDN 03 Balaipanjang. Akibatnya, peralatan sekolah, satu unit CPU komputer, mobiler sekolah dan buku-buku siswa, serta dokumen sekolah ikut terendam. Sehingga, 256 siswa terpaksa tidak belajar kemarin.
“Hanya empat kelas tidak terkena banjir. Sebab, letaknya cukup tinggi di bagian belakang bangunan lainnya. Kita berharap bisa membersihkan semua kelas dan halaman yang diselimuti lumpur dan segera memulai kegiatan belajar mengajar,” harap Kepala SDN 03 Balaipanjang, Efni.
Kamis pagi (24/8), Dinas Pemadam Kebakaran Limapuluh Kota, BPBD, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kelompok Siaga Bencana (KSB) terlihat mulai membantu membersihkan material lumpur di SDN 03 Balaipanjang. Sementara para guru dan siswa berupaya mengemasi buku, mobiler dan perlengkapan sekolah yang berlumuran lumpur.
Sementara di Jorong Subarangaie, Nagari Batupayuang belasan hektare sawah juga mengalami kerusakan akibat air bah dan dua unit rumah warga ikut terdampak, serta dua unit rumah warga yang sempat digenangi air.
Kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun masyarakat mengalami kerugian cukup besar atas kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian, serta lumpur menutupi lantai sekolah, rumah warga, serta lahan pertanian.
Berdasarkan informasi hasil pendataan Camat Lareh Sago Halaban, Elfi Zein, sebanyak 24 unit rumah warga dimasuki lumpur air bah. “Rumah yang dimasuki lumpur terbawa air bah. Lalu, 3 unit rumah berada di Jorong Tampuangkodok, 21 unit rumah di Jorong Tareh,” terang Camat Lareh Sago Halaban, Elfi Zein di Balaipanjang, kemarin.
Dua jembatan yang mengalami kerusakan cukup parah, terdapat di Nagari Balaipanjang. Satu jembatan di Jorong Lurahbukik hancur dan membuat akses lalu lintas penghubung antar-jorong dan nagari tersebut putus total.
Lalu, satu jembatan di Jorong Tampuangkodok mengalami kerusakan pada kedua pondasi akibat tergerus air bah. “Jembatan Batang Mangkisi putus total, bentangan jembatan yang sebelumnya hanya sekitar 12 meter, sekarang terbentuk jarak akibat pelebaran aliran sungai pascaair bah hingga 30 meter,” ungkap Elfi Zein bersama Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daera (BPBD), Hendri Yoni didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Rahmadinol.
Derasnya air bah menghantam Jorong Tareh, Jorong Tampuangkodok dan Jorong Lurahbukik, Nagari Balaipanjang, serta Jorong Subarangair, Nagari Balaipanjang, juga memutus saluran air bersih. Saluran pipa air bersih yang sebelumnya dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Limapuluh Kota, serta sumber air Program Penyedian Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas), hancur. Sehingga, empat jorong di dua nagari ini kesulitan air bersih.
“Pipa hancur, sehingga pasokan air bersih ke ratusan rumah warga di tiga jorong yang terdampak air bah di Nagari Balaipanjang, tidak bisa mengalir,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Rahmadinol.
Sementara itu, sebanyak empat irigasi juga mengalami kerusakan parah. Di antaranya, irigasi Batang Mangkisi di Jorong Lurahbukik, Keltan Matahari di Jorong Kubangrasau, Gudang Tembok dan Irigasi Lerengguntuah di Jorong Tampuangkodok. Irigasi ini menjadi urat nadi pengairan sekitar 300 hektare sawah di nagari tersebut.
Kamis pagi, satu unit kendaraan operasional air bersih BPBD Limapuluh Kota sudah men-supply air bersih dan langsung mendistribusikannya kepada masyarakat. Kehabisan persediaan air bersih untuk mandi cuci kakus (MCK) menjadi kebutuhan mendesak. Sementara untuk kebutuhan memasak, warga sudah lebih banyak memanfaatkan air isi ulang dengan depot air minum yang ada sekitar jorong terdampak.
“Begitu juga bantuan logistik bagi korban, juga sudah didistribusikan melalui masing-masing kepala jorong,” tambah Rahmadinol yang ikut disaksikan anggota DPRD Limapuluh Kota, Wirman Datuak Pangeran.
Wali Nagari Batupayuang, Monfriadi menyebutkan, di nagarinya terkena dampak bbencana. Namun, hanya dua rumah warga yang terkena dan belasan hektare sawah. “Kalau rumah tidak banyak terdampak, cuma hanya dua unit. Hanya saja, areal pertanian cukup luas hingga belasan hektare dan satu irigasi rusak,” sebut Wali Nagari Batupayuang.
Kepala Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang (PUPR) Limapuluh Kota, Yunire Yunirman bersama Kepala Bidang Binamarga, Hanif dan Kepala Bidang PSDA, Oka Prasetya yang turun ke lokasi bencana, sedang tmenganalisis langkah yang akan dilakukan.
“Kita sudah melihat langsung bencana yang terjadi di Nagari Balaipanjang, satu jembatan rusak dan satu jembatan terputus alias hanyut. Namun, kini tengah menaganalisis, langkah yang akan ditempuh untuk perbaikan,” ungkap Yunire Yunirman.
Menurut orang nomor satu di Dinas PUPR Limapuluh Kota ini, jembatan yang dibutuhkan warga di Nagari Balaipanjang adalah jembatan permanen.”Kita tidak ingin jembatan tanggap darurat, sebab ini infrastruktur vital,” tambah Yunire.
Begitu juga dengan sumber air bersih dan irigasi, Dinas PUPR bersama BPBD tengah melakukan pendataan sembari merencanakan penanganan. “Koordinasi akan dilakukan segera untuk menangani dampak bencana, termasuk mengirim alat berat untuk segera melakukan normalisasi aliran batang Mangkisi yang sudah kemana-mana alirannya pasca bencana alam ini,” pungkas Yunire.
Penyebab Air Bah
Hasil penelusuran sementara yang dilakukan Padang Ekspres, penyebab bencana air bah akibat kerusakan aliran Batang Mangkisi. Namun sebagian warga menyebutkan, akibat gundulnya hutan Bukikcamin di Nagari Batupayuang.
Pasalnya, saat musim kemarau tahun lalu, perbukitan tersebut mengalami kebakaran hingga kondisi hutan tidak lagi hijau seperti sebelumnya, “Air bah ini sepertinya dipicu oleh kerusakan perbukitan Mangkisi di hulu sungai. Bahkan, juga longsoran terlihat di aarah perbukitan itu,” ungkap Iskandar, salah seorang warga.
Melihat keadaan pascaditerjang air bah, material kayu yang terseret air bah juga terlihat kayu-kayu lapuk hanyut. “Sepertinya memang tidak ada illegal logging, tapi untuk sekadar kayu api mungkin masih ada masyarakat yang mencarinya ke bukit,” tambahnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.