in

Foundonasi.com, Delegasi Indonesia di ASEMpreneur

Ajak Donasi Buku

Foundonasi.com, start up sosial enterprise yang didirikan beberapa anak muda asal Padang terpilih sebagai salah satu delegasi Indonesia dalam ASEMpreneur 2016. Mereka terdiri Hendriko Firman, 28, Sonya Winanda, 28, Randy Proska, 22 dan Hanif Mardani, 26 akan bersaing dengan 20 finalis lainnya dari Asia dan Eropa.

Selain Padang, juga ada finalis lainnya dari Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Malang, Palu, Pontianak dan Sumbawa. Sementara finalis dari internasional seperti Vietnam, Czech Republic, Slovakia, Belanda, Filipina, Malaysia, India, Singapura dan Australia.

ASEMpreneur Challenge adalah kompetisi untuk meningkatkan kemampuan entrepreneurship kaum muda di Asia-Eropa.  Ajang ini sepenuhnya didukung oleh 11 stakeholder seperti Kementerian Luar Negeri Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif, Asia-Europe Meeting (ASEM) dan anakmuda.net.

Ajang ini diikuti oleh 52 negara dengan batas usia 18-30 tahun yang memiliki semangat entrepreneurship, memberi dampak sosial bagi masyarakat atau lingkungannya, serta keinginan kuat untuk berkolaborasi.

Sonya Winanda, Co-founder foundonasi.com mengatakan, rintisan yang mereka kembangkan tidak hanya berorientasi profit semata, melainkan solusi bagi permasalahan sosial sekitar.

“Seperti tagline kami ‘We build library easier’, cita-citanya membangun seribu perpustakaan umum untuk Indonesia di tahun 2020 secara gratis,” ujarnya, Senin (31/10).

Adapun Foundonasi.com dinilai memenuhi kriteria untuk dapat bersaing secara internasional bersama negara Asia-Eropa lainnya. Model bisnis yang diusung rintisan itu tidak mengharapkan profit semata melainkan solusi bagi permasalahan sosial sekitar.

Sonya  menyebutkan, perhatian besar foundonasi.com terhadap dunia literasi tak lepas dari pengalaman pribadi para co-founder nya. 

Sonya Winanda yang juga pengajar muda Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar angkatan VIII, bersama lima timnya, pernah menggagas Dhurung Elmo di tahun 2015 yang merupakan ruang baca terbuka yang didirikan di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. 

Meski telah berkembang dengan baik, pendonor, pengantar buku dan pihak yang terlibat masih amat terbatas. Begitupun Hendriko (co-founder) yang sekaligus pendiri Books Reader Padang merasakan langsung betapa menyita waktu, tenaga dan uang  mengumpulkan buku-buku dan mengantarnya langsung pada perpustakaan dan sekolah yang membutuhkan.

“Seharusnya berbuat baik amatlah mudah tapi kadang kondisi membuat prosesnya menjadi sangat kompleks. Maka kami membangun foundonasi.com sebagai solusi,” jelas Sonya.

Dia mengungkapkan, untuk masyarakat yang ingin berkontribusi tinggal mengunjungi website foundonasi.com lalu memilih satu atau lebih peran yang tersedia. Publik bisa mendaftar sebagai donatur jika ingin mendonasikan buku yang masih layak baca, bisa pula menyumbangkan tenaga dengan menjadi transporter, relawan pengantar dan penjemput buku.

Selain itu, juga tersedia pilihan menjadi basecamp buku bagi yang bersedia menyediakan ruang pribadi seperti rumah atau gudang untuk tempat penampungan buku sementara.

Tak hanya itu, perpustakaan, instansi atau lembaga juga dapat mendaftar sebagai penerima donor buku. Ada teman buku diperuntukkan bagi komunitas atau gerakan yang ingin menjadi partner foundonasi.com.

Sejak diluncurkan 23 September 2016 lalu, foundonasi.com mencatat sudah 8 provinsi tergabung, 1023 buku terkumpul, 5 transporter, 5 basecamp buku, 5 perpustakaanku dan 4 teman buku. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Kasus Ahok Tuntas Dua Pekan

BNI Bagikan Motor dan Mobil