PUTRA | Kamis,15 Desember 2016 – 16:11:11 WIB
Dibaca: 257 kali
DURI – Warga Duri sekitar Km 4 Kulim mengeluhkan kualitas elpiji melon atau yang isi 3 kg. Selain cepat habis, gas yang dijual di pangkalan gampang mati seperti lilin ditiup. Warga kecewa kerena merasa dirugikan dan mencoba balik ke pangkalan, tetapi pihak pangkalan untuk menukar barang tersebut.
“Baru 3 hari gasnya sudah habis. Apa itu namanya jika tidak bocor. Kalau yang beli masyarakat menengah kebawah, apa tidak rugi, karena harus beli gas baru lagi. Sementara pihak pangkalan di Km 4 ini tidak mau memberikan tukarannya, padahal sebelumnya jika gas itu bocor bisa dikembalikan dan diganti dengan yang bagus. Sekarang tidak, apa ada aturan baru,” ujar Uncle Denz, yang dilansir goriau, Kamis (15/12/2016).
Menurutnya, konsumen gas melon di Duri ini sudah dipermaikan oleh oknum tertentu yang ingin meraup keuntungan dari gas berisi 3 kg ini.
“Seolah-olah gas yang cepat habis ini setengahnnya berisi air, makanya terasa berat. Jika memang tidak ada permainan dari oknum tertentu, kenapa pihak pangkalan selalu mengelak untuk menukarnya,” ujarnya lagi.
Warga Duri ini berharap pihak terkait, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kecamatan Mandau turun melakukan pengecekan pangkalan dekat Km 4 Kulim.
“Jika hal yang salah dan tak wajar ini masih berlarut-larut terjadi, berarti pihak terkait melakukan pembiaran kepada oknum yang sudah melakukan kecurangan pada isi gas melon yang beredar di Duri dan sekitarnya. Mungkin bukan hanya warga Km 4 Kulim saja yang mengalami hal ini, warga khususnya di dalam Kota juga pasti ada juga mengalami kasus yang sama,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala UPT Disperindag Mandau, H Sitinjak saat dikonfirmasi perihal tersebut mengatakan belum mendapat pengaduan langsung dari konsumen yang merasa dirugikan.
“Jika memang benar seperti apa yang disampaikan kepada rekan-rekan media, beritahu kita dimana alamat konsumen, agar bisa kita cek kebenarannya. Jika memang benar, kita akan datangi pangkalan yang dimaksud tadi,” jawab Sitinjak kepada
Editor : Putra