Meskipun dunia sedang dilanda wabah virus corona, nyatanya para akademisi dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan UMY tidak terkungkung oleh virus tersebut dengan berhasil menyelenggarakan musyawarah kesatu Asosiasi Program Studi Politik Islam/Pemikiran Politik Islam (APSIPOLIS) dengan sukses dan lancar melalui zoom meeting, Selasa (30/6).
Musyawarah APSIPOLIS sendiri diawali dengan seminar nasional dengan tema “Prospek dan Tantangan Kajian Politik Islam di Era New Normal”. Hadir sebagai Keynote Speker Dr. Ismail Sukardi dan Narasumber dari Direktorat PTKI bapak Dr. Mamat Salamet Burhanuddin, M.Ag serta Dr. Zuly qodir, M.Ag. dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Politik islam menawarkan kehidupan dan kebersamaan dalam mencapai kehidupan yang lebih baik dalam sebuah wadah yang dinamakan negara.
Hanya saja, kajian politik islam tidak sepopulis kajian ilmu politik. Sebetulnya, kajian politik islam dapat dikatakan sama ketika munculnya kajian ekonomi islam, psikologi islam hukum5 islam yang semuanya bermuara kepada integrasi keilmuan. Bahwa islam dan sains adalah satu kesatuan yang keduanya saling keterkaitan.
Diakhir kegiatan, para pengelola Program Studi Pemikiran/Politik Islam se-Indonesia sepakat untuk melakukan pemilihan pengurus APSIPOLIS untuk periode satu tahun ke depan.
Pemilihan tersebut dilakukan secara aklamasi yang mana Dr. Zuly Qodir, M.Ag ketua Program Studi S3 Politik Islam UMY terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Program Studi Politik Islam/Pemikiran Politik Islam (APSIPOLIS) dan Kiki Mikail, M.A. dari UIN Raden Fatah Palembang sebagai Sekretaris serta ibu Dr. Tin Amalia Fitri, M.Si dari UIN Raden Intan Lampung.#osk