Warga Sumatera Barat (Sumbar), terutam Kabupaten Agam, beberapa waktu lalu dikejutkan dengan tertangkapnya delapan orang masyarakatnya karena diduga terlibat kumpulan radikal ISIS. Kedelapan orang itu adalah guru dan santri Pondok Pasantren (Ponpes) Darul Hadist Adwa As Sunnah Jorong Tampuniak, Nagari Kototangah, Kecamatan Tilatangkamang, Agam. Mereka diproses setelah ditemukan gambar ISIS di handphone-nya, Rabu (11/1), akhirnya mereka bisa bernapas lega. Kemarin (12/1), rombongan ini dipulangkan oleh jajaran Polda Kepulauan Riau (Kepri) ke Agam, setelah tak terbukti terlibat ISIS.
Kedelapan guru dan santri itu, yakni Farhat Hidayat, Anif Sadiki Alman, Amril, Syukri Alhamada, Ilvan Aktarozi, Muhammad Hijrah, Ridce Elfi Hendra dan Hendi Ardiansyah Putra, dipulangkan lewat Bandara Internasional Hang Nadim Batam sekitar pukul 09.00. Sesampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), rombongan langsung bertolak ke Ponpes Darul Hadist Adwa As Sunnah dan sampai pukul 13.30.
Mengenai foto-foto dalam ponsel Ridce Elfi Hendra yang juga pimpinan rombongan, menurut Sam, didapat secara ketidaksengajaan. Pasalnya, Ridce atau Ustad Muhammad Ridwan pernah masuk dalam grup WhatApps yang terpengaruh kelompok ISIS. Karena tidak setuju dengan arah pemikiran kelompok ini, Ridce memilih keluar dari grup itu. “Namun, foto-foto yang dikirimkan grup tersebut masih ada tersimpan di file manager ponsel milik Ridce,” ujarnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.